Globalisasi di bidang informasi semakin menggelobal. Arus perubahan dan perkembangan informastika sangat pesat melanda seluruh penjuru dunia. Tak satupun negera di dunia ini yang dapat menghalau laju perkembangan teknologi informatika. Begitu cepat menyebar dari satu negara ke Negara lain dan bahkan sampai di plosok terpencil sekalipun.

Penyebaran informasi yang demikian cepat seakan tak mengenal batas dan jarak. Dimana saja informasi dapat diakses dengan mudah berkat adanya kemajuan di bidang teknologi informatika. Kemajuan itu ditopang lagi dengan semakin pesatnya perkembangan industri telekomunikasi. Begitu gampangnya penyebaran sebuah informasi sehingga terkadang kita sulit menentukan informasi yang benar dan yang hoax.

Telpon genggam menjadikan semakin cepatnya informasi menyebar dari satu titik ke titik yang lain. Bahkan terkadang kita tidak sempat lagi meneliti kebenaran informasi yang di terima langsung disebar. Sebaran informasi yang semacam ini akan banyak membawa pengaruh kepada orang yang mengaksesnya. Jika berita yang tersebar mengandung nilai kebaikan maka informasi itu sifatnya akan menyejukkan.

Tak sedikit dari informasi tersebut banyak yang mengandung berita bohong dan adapula yang bersifat mengfitnah, menghasud, menydutkan dan membuli. Dibutuhkan filter yang kuat untuk menseleksi berita-berita yang beredar itu. Bahkan terjadinya tawuran antar kelompok diantaranya dipicu oleh ketidak benaran informasi yang beredar. Situasi seperti itu kerap kali dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk mengadu domba dua kubu yang bersitegang.

Hal ini menjadi tantangan bagi para orangtua untuk terus memberikan pendampingan kepada putra-putrinya agar dapat membedakan infomasi yang benar dan informasi bohong. Pengenalan dan pendampingan itu penting untuk mengantar anak-analk kita mengenal dunia maya dengan berbagai persoalannya.

Kita sering mendengar berbagai kejahatan bisa terjadi yang berawal dari media sosial. Terjadinya kekerasan oleh karena anak sering melihat konten-konten kekerasan di media social. Kejahatan dan penipuan juga berawal dari komunikasi di media sosial. Awalnya berkenalan kemudian saling ketemuan dan pada akhirnya setelah kenal justru berlanjut pada tindakan penganiayaan, perampasan dan bahkan pembunuhan.

Kita menyadari dengan sepenuhnya bahwa keberaadaan teknologi informasi yang demikian maju di satu sisi sangat memberikan kemudahan melaksanakan pekerjaan. Banyak tugas yang dapat diselesaikan dengan baik dan cepat berkat adanya teknologi informamsi yang modern. Pekerjaan menjadi mudah dan cepat, sebagai contoh di bidang perusuratan. Surat dapat sampai dengan cepat tanpa jasa kurir dikirim secara online.

Anak semakin kecanduan menggunakan game online. Mereka lupa waktu manakala tengah asyik bermain game. Kecanduan bermain game di kalangan anak-anak ini akan menyebabkan tidak peduli lagi dengan pelajaran sekolahnya. Parahnya lagi keasyikan bermain game itu akan merusak mata. Penglihatan menjadi rabun, mata merah dan bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

Butuh kearifan dalam menggunakan media social tersebut sehingga memberikan dampak yang positif dalam perkembangan peradaban. Orang tua harus memberikan pengawasan dan kontrol terhadap anak-anknya agar tidak terlalu tergantung pada media social. Perlu penerapan aturan yang tegas terhadap durasi mereka bermain gawai. Hal ini perlu dilakukan oleh semua pihat agar ekses negatif dari kemajuan teknologi tidak berdampak pada anak-anak kita