Agus Salen

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Memanfaatkan Bongkaran Gedung (Tagur201)

Pembongkaran dan rehabilitasi gedung di sekolah menyisakan bahan-bahan bongkaran yang banyak dan bertumpuk. Bahan-bahan bongkaran tersebut ada yang bisa terurai oleh tanah jika ditimbun ada pula yang tidak dapat terurai meski sudah lama tertimbun. Bahan bongkaran seperti ini dapat merusak struktur tanah dan menyebabkan tanah menjadi tandus, tidak dapat menyimpan air dan kurang baik untuk tanaman. Jika timbunan semacam ini tetap ditimbun dalam tanah akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur tanah.

Jenis nongkaran yang sulit terurai dapat didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Barang bongkaran bangunan yang berupa papan dapat digunakan kembali menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti membuat pot bunga, membuat landasan pot bunga bahkan bisa digunakan antuk bahan pembuat gazebo.

Bongkaran yang berupa kaca jendela atau kaca jendela nako dapat dioleh menjadi akuarium mini, dijadikan sebagai pot bunga, atau dapat juga dibuat rak dinding tempat menyimpan berbagai macam pernak-pernik. Bagi pecinta bunga kaca nako tersebut dapat dibuat menjadi rak tempat bunga-bungaan yang dilekatkan di dinding. Dengan cara seperti ini maka kaca-kaca hasil bongkaran bangunan tidak lagi ditimbun tetapi dapat dimanfaatkan menjadi benda yang lebih berguna.

Banyak inovasi yang bisa lahir dengan mamanfaatkan limbah kaca nako hasil bongkaran bangunan. Balok-balok kayu hasil bongkaran dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan pembuat tempat parkir. Dapat juga diguanakan untuk membuat tempat duduk yang disimpan diteras-teras kelas, dapat digunakan sebagai bahan pembuatan gazebo yang ditempatkan di halaman sekolah sebagai tempat rehat warga sekolah.

Bagi pecinta tanaman balok-balok tersebut dapat dimanfaatkan menjadi tiang tanaman naga dengan memanfaatkan pekarangan sekolah menjadi lebih produktif. Balok-balok kayu tersebut tinggal dilengkapi dengan ban motor pada bagian atasnya selanjutnya dilekatkan pada ujung balok sebelum ditanam. Ban motor pada bagian atasnya berfungsi sebagai tempat landasan bagi pohon naga yang bercabang. Balok-balok itu ditanam dengan jarak dua meter dengan terlebih dahulu membuat garis agar tiang-tiang tersebut ditanam dengan posisi lurus satu dengan lainnya. Jika naga tersebut sudah tumbuh dan berbuah maka akan kelihatan indah. Dengan memanfaatkan balok hasil bongkaran tersebut, maka kita sudah memiliki kebun naga yang siap berproduksi.

Memanfaatkan barang bongkaran akan memberikan nilai tambah pada barang-barang tersebut yang hasil olahannya dapat bermanfaat bagi warga sekolah. Disamping itu juga secara tidak langsung sudah mengurangi terjadinya kerusakan struktur tanah akibat menimbun barang-barang bongkaran yang sulit terurai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post