Agus Salen

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rumah Mungil (Tagur200)

Disore hari saya duduk di teras depan rumah mungil yang sudah kami tempati sejak tahun 2006 sebuah rumah yang terletak di kawasan kompleks perumahan yang berada di kawasan Barat kota. Pada awal kami beli rumah tersebut merupakan bangunan berukuran 6 x 6 berdiri di atas lahan seluas 9 x 12 merupakan rumah sangat sederhana (RSS).

Sebelum rumah tersebut kami tempati, terlebih dahulu kami lakukan renovasi sesuai dengan model yang kami sepakati bersama dengan keluarga. Belum lagi selesai pekerjaan renovasi kami sudah menempatinya karena rumah yang kami tempati sebelumnya sudah dipindahtangankan. Masih untung mertua kami bersedia menampung untuk sementara waktu sampai rumah kami siap dihuni.

Setelah pekerjaan atap rumah selesai dilanjutkan dengan pekerjaan rabat lantai dan pemasangan pintu dan jendela kami sepakat untuk menempatinya. Dalam benak kami jika ada rezki kami akan rampungkan pekerjaan rumah setahap demi setahap sesuai dengan kondisi kuangan. Rasa bangga dan puas telah menempati rumah sendiri meskipun masih jauh dari sempurna kami bersyukur kepada Sang Maha Pencipta telah menganugrahkan kepada kami sebuah hunian yang memadai sebagai tempat berlindung dari terik matahari dan hujan.

Setelah empat tahun kami tempati rumah tersebut, lahirlah anak kami yang ketiga sebelumnya anak kedua meninggal dunia. Bahagia dan haru menyelimuti keluarga kecil kami dan kami telah dikaruniahi dua orang anak putra dan putri. Tak henti-hentinya kami memanjatkan puji dan syukur dalam setiap sholat kami akan karuniah yang kami dapatkan.

Kemudian kami melangsungkan aqikah putri kami yang dirangkaikan dengan Hatamul Qur’an putra sulung kami. Acara berlangsung meriah dan hidmat sanak saudara berdatangan menyatakan turut gembira atas kelahiran putri kedua kami. Demikian juga kebahagian tiada tara tatkalah putra sulung kami berhasil menyelesaikan program baca Qir’an dan ditutup dengan Hatamul Qur’an.

Satu kebahagian bagi kita para orangtua jika mampu mengantarkan anak-anak kita pandai membaca Al Qir’an dan menjadi anak yang sholeh dan sholeh. Menjadi tanggung jawab orangtua untuk mendidik anak-anaknya mampu membaca Qur’an dan memberikan bekal pendidikan yang baik untuk masa depannya.

Kini telah Sembilan tahun berlalu, putra sulung kami sudah kuliah semester lima dan anak bungsu kami sudah duduk di bangku kelas empat. Kami tinggal bertiga menguhuni rumah mungil itu dan kelak di kemudian hari jika panjang umur kami akan menghuni rumah itu berdua. Karena kami berharap putri bungsu kami juga meninggalkan kami untuk menuntut ilmu sesuai dengan bidang yang menjadi cita-citanya. Inilah cita-cita kami yang sederhana menyaksikan putra putri kami suses merengkuh cita-citanya sebagai buah dari hasil didikan kami saat mereka kecil.

Dari rumah mungil yang kami tempat saat ini terus kami panjatkan doa kepada Sang Khaliq agar kiranya merahmati usaha kami untuk mendidik dan membersarkan putra-putri kami sehinga dapat berguna bagi Agama dan Bangssanya. Dari rumah sederhana hasil jerih payah dan peluh keringat kami kami memohon anugrah kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak kami sehingga kelak akan merawat kami di kala tua renatah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post