#Tadir Hari ke 25 (30)

Oleh: Ahmad Rikiyanto

Nyantri sebenarnya bukannya orang tua benci kepada anaknya melainkan sayang banget malah, sebab pendidikan terbaik adalah pesantren salah satunya, banyak sekali anak-anak yang tidak nyantri itu kelakuannya bikin sesak nafas orang tua entah perilaku atau ucapan yang kurang enak didengar seperti berkata jorok.

Nyantri akan menjadi coretan tinta hitam yang akan melekat sepanjang masa karena ketika di pondok pasti banyak berbuat hal yang memang tidak boleh atau bisa dikatakan melanggar peraturan yang sudah di tetapkan oleh pengurus pondok.

Dulu ketika saya masih nyantri jarang melanggar peraturan malahan rajin karena memang dari dalam hati sudah dilatih tidak mau melanggar apa yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh pengurus bersama santri.

Yang paling sering dilanggar itu adalah tidak sholat lima waktu sudah menjadi bulan-bulanan pengurus untuk menta'zir tetapi hal tersebut ditanggapi biasa saja tidak ada takutnya atau rasa jera padahal hukuman yang diberikan kepada pelanggar cukup berat yaa kembali lagi kepada masing-masing.

Hal yang bikin takut juga deg-degan adalah waktu yang sangat riskan jam 03:00, pengurus mulai ngontrol santri untuk sholat qiyamul lail dan dilanjut sampai shubuh yang tidak bangun maka akibatnya langsung mandi dikamarnya tanpa basa-basi seketika itu langsung kaget berdiri dalam keadaan belum sadar nyawanya kemana-mana sampai kejedok pintu kamar alhasil benjol begitulah nyantri.

Pengurus merupakan harimau pondok yang terus mengeluarkan taring ketika ada mangsa sehingga semua terkendali aman, tentram lancar juga.