Ayo Mendidik

Guru sebagai profesi mulia dituntut tidak saja bisa mengajar. Mengajar yang dimaksud berkenaan dengan aktivitas guru mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Tentu juga pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa.

Namun, guru juga kewajiban untuk mendidik. Justru pada aktivitas mendidik, siswa membutuhkan keteladanan dari seorang guru. Mendidik merupakan bagian dari pembelajaran yang menekankan pada proses didikan kepada siswa terkait dengan ranah sikap, mental dan karakter.

Apakah mudah mendidik siswa? Hal ini bergantung bagaimana guru dapat memberikan yang terbaik untuk siswa. Memang, fakta di lapangan (juga dirasakan saya) masih saja banyak mengalami kendala dalam hal pembiasaan sesuatu yang baik.

Misalnya, tidak semua siswa menunjukkan sikap yang peduli terhadap kebersihan sekolah, belum maksimal secara mandiri peka terhadap sikap perilaku menghargai teman lainnya. Bahkan, untuk berdoa saja di kelas, masih perlu diminta oleh guru. Lalu, di mana letak kekurangan itu?

Kita sebagai guru tentu telah merasakan asam garam dalam hal mengajar dan mendidik. Tidak menutup kemungkinan juga pernah mengalami kesulitan dalam menghadapi karakter dan keunikan siswa yang berbeda. Tentu pula, kita juga dapat mengetahui kondisi dan karakteristik siswa. Jadi, tidak semua siswa mampu dan peka untuk menampilkan perilaku yang relevan dengan profil pelajar Pancasila. Di sinilah tantangan seorang guru.

Dalam kerangka Merdeka Belajar dan Orientasi pada Profil Pelajar Pancasila, guru perlu terus melatihkan dan membiasakan karakter positif dengan berbagai cara. Dimulai dari contoh dan teladan guru, membimbing dan mengarahkan, praktik langsung, memotivasi siswa, meminta dukungan orang tua dan strategi lainnya.

Profil pelajar Pancasila merupakan kristalisasi dari karakter dan atau nilai yang komplit. Karakter yang mencerminkan budaya bangsa Indonesia dengan falsafah bangsa. Sehingga, sangat tepat apabila 6 karakteri profil pelajar Pancasila menjadi referensi dalam mendidik siswa. Ayo mendidik!