Satu pertanyaan yang memantik saya. Mengapa seseorang selalu terlambat? Lalu merasa nyaman terhadap kondiai itu?

Jawabannya sederhana saja. Ia kurang menghargai waktu. Sehingga setiap waktu yang ia lalui untuk beraktivitas dianggap sesuatu hal yang biasa. Bahkan, ia belum pernah memikirkan betapa pentingnya waktu.

Seseorang yang menempuh studi tepat waktu, belajar tepat waktu, beribadah sesuai waktunya, bernjanji sesuai waktu kepepakatan, atau apapun aktivitasnya sesuai waktu yang direncanakan, maka akan senantiasa dalam 'kedamaian'.

Artinya, beban telah terkurangi dangan manajemen waktu yang tepat. Sehingga tak ada lagi waktu terbuang percuma. Tidak ada waktu untuk berpikir atau memikirkan suatu pekerjaan yang tidak selesai afau tertunda.

Inilah hal positif jika kita mampu mengelola waktu dengan baik. Seseorang akan kehilangan kesempatan baik, jika melalaikan waktu, begitu. Misalnya, ia akan kehilangan kesempatan ikut lomba menulis, jika mengirim di luar waktu ketentuan. Contoh lainnya, masih banyak lagi.

Lalu, bagaimana dengan berburu waktu. Berburu waktu memiliki dua maksud. Pertama, berburu waktu untuk menyelesaikan atau menuntaskan suatu aktivitas. Hal ini dilakukan agar kita tidak punya tanggungan pekerjaan yang belum selesai. Bisa jadi, setelah menyelesaikan kewajiban itu, kita bisa beristirahat.

Kedua, berburu waktu sebab hal yang kurang bermanfaat. Misalnya, ia takut ketinggalan serial sinetron di TV. Sehingga, ia tergesa-gesa di jalan untuk segera sampai di rumah. Malam yang seharusnya istirahat, ia gunakan untuk hal yang kurang bermanfaat. Melekan hingga larut malam, jagongan, ngegame, ngafe dan seterusnya. Waktu yang ia lalui, sebenarnya terbuang percuma. Malah, ia kehilangan waktu untuk rehat atau quality time bersama keluarga.

Lalu, Anda memilih yang mana?