ANDI ALNILLAH

Andi Alnillah guru Paud - Masamba Kab. Luwu Utara SULSEL saya ingin belajar menulis ya nanti dibantu deh...

Selengkapnya
Navigasi Web
Adakah Namaku Namamu Dunia Prestasi Literasi

Adakah Namaku Namamu Dunia Prestasi Literasi

Adakah Namaku Namamu Dunia Prestasi Literasi

Menulis lepas terutama anekdot anak sudah biasa karena sebagai pendidik tentunya banyak hal yang harus dikerjakan, terutama tugas administrasi pembelajaran. Pendidik melakukannya dengan baik. Menulis di kertas putih sudah naik turun tak masalah membuat hati semakin senang. Mencoba memenuhi tantangan gurusiana di Mediaguru tentang satu bulan menulis sampai 365 klub elite.

Berusaha memenuhi walaupun banyak rintangan yang dihadapi. Caranya mulai menghilangkan rasa malas, mencari ide segar yang mungkin sulit muncul dalam diri, dan belajar konsisten mengetik apa saja. Semua tidak semudah mengucapkan kata manis namun, tetap berusaha untuk menulis menjadi karya buku dengan melalui Mediaguru.

Waktu terus berlalu menengok artikel terpopuler seakan menggoda untuk kegiatan menulis bersama Mediaguru. Ayo menulis tantangan gurusiana, mengikuti lomba menulis bulanan, mengikuti pelatihan, dan kegiatan apa saja yang diadakan oleh beberapa media.

Semangat literasi ke semua teman, saudara dan sahabat awalnya memang sulit untuk meyakinkannya mereka tidaklah mudah.

Mengajak orang menulis itu melelahkan tak ada ide, tidak ada gunanya dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak punya cucian. Belum tahu dia kalau terjun bebas itu sakit ternyata lebih sakit di omongin demikian. Pendapat tersebut harus di buktikan dengan mengukir prestasi melalui kegiatan menulis buku.

Sejauh ini pengalaman menulis sangatlah berharga dalam hidup. Terus mengasah dan berlatih menulis melalui tantangan Gurusiana. Pertama masuk nominasi menulis tema “Sejuta Cerita” setiap bulan tahun 2022. Kecemburuan pada daerah yang memiliki penulis hebat menjadi motivasi ingin mengisi sela daftar kuukir namaku dan namamu menyatu dalam satu buku Antologi.

Rasanya pas banget antologi kedua judul Melestarikan Lingkungan buku ini. Mari terus kobarkan literasi di mana saja dan melalui apa saja. Mulai jenjang PAUD untuk belajar menulis sejak dini bisa karena kita luar biasa melalui cerita bergambar. Berlanjut buku ( Keluarga Ceria, Rindu Tatap Muka, Tubuh Bugar Ide Segar, Lancar Berbahasa, Tak Ada yang Lebih Indah Kasih Sayang, Guru Siswa dan Sekolah, Menantang Impian)

Sayangnya kasus yang lagi marak di kalangan pelajar saat ini adalah masih banyak pelajar yang tidak mencintai budaya membaca buku. Mereka lebih suka bahkan cenderung senang proses belajar instan dalam arti belajar. Berpikir tidak menguras energy dan waktu yang besar. Beberapa pelajar yang lebih menyukai tanya mbah google proses pembelajaran dengan meniru hasil pekerjaan orang lain. Mestinya di olah dengan pemahaman sendiri.

Melangkah sebaiknya harus mencintai budaya literasi, yaitu dengan cara membentuk komunitas khusus yang berkaitan dengan literasi. Tugasnya peserta diwajibkan membaca buku apa saja yang mereka sukai di buat rangkuman.

Mencoba menata perpustakaan mini yang lebih menarik buat anak-anak. Perpustakaan jangan monoton tempat buku, tetapi menjadi magnit daya minat bagi anak untuk membuka, mengenal, baca gambarnya sekaligus sebagai tempat membaca yang nyaman santai bagi anak.

Gunakan teras atau taman sekolah untuk menjadi tempat bercerita lalu anak menulis ide cerita sederhana yang pernah mereka rasakan. Buku bacaan yang ada diharapkan tidak membosankan bagi anak sebaiknya ada pilihan buku dan cerita terbaru. Perlu diadakan lomba pemilihan duta baca sekolah untuk memotivasi anak agar semakin rajin membaca.

Ibarat dua mata sisi uang menulis dan membaca menjadi modal dasar dalam dunia literasi. Kedua kemampuan ini berjalan seiring karena buku tidak akan bisa dibaca jika tidak ada yang menulis ide dan gagasannya, sebaliknya buku tidaklah bermanfaat jika ditulis tanpa ada peminat pembacanya.

Sekarang literasi semakin populer mulai Paud sampai perguruan tinggi telah menjadi gerakan bagi pegiat pendidikan, bukan hanya sekedar kata. Sudah banyak karya tulis menjadi sebuah buku tunggal atau antologi bahkan difokuskan menjadi syarat penilaian peserta didik dan guru.

Ayo mulai sekarang tak usah pusing dengan kata terlambat jalan itu masih panjang untuk sebuah karya. Nominasi penulis telah tercatat mari bersama mengukir namaku dan namamu dalam sebuah buku antologi di Media Guru kesayangan.

#Tantangan gurusiana 124/2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya, Bun. Semoga lolos ya, Bun

11 Sep
Balas

Terima kasih bu

17 Sep

Luar biasa bunda sangat menginspiras

11 Sep
Balas

Terima kasih Pak

17 Sep

Terima kasih Pak

17 Sep

Salam literasi, sehat dan sukses selalu.

11 Sep
Balas

Terima kasih bu

17 Sep

Mantap dah, sangat positif dan inspiratif. Lanjut berkarya, Bu.

12 Sep
Balas

Terima kasih Pak

17 Sep

Terima kasih Pak

17 Sep

Terima kasih admin bisa tayang

11 Sep
Balas

Terima kasih bu

17 Sep

Terima kasih bu

17 Sep



search

New Post