Bahar Sungkowo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA KOKOM SARAH(1)
Ilustrasi Gambar di Posting dari Dokumentasi Pribadi.

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA KOKOM SARAH(1)

#TMG365

#Harike190

#PTKTerbaikFinalisLomba

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sejarah pada hakekatnya bertujuan untuk menjadikan siswa mampu mengenal jati dirinya melalui penemuan nilai –nilai positif yang harus diteladani, dan nilai –nilai negatif yang harus ditinggalkan serta tidak terulang lagi. Maka dari itu pembelajaran sejarah disebut sebagai transfer of value. Namun perkembangan sejarah disekolah dasar sampai menengah dirasakan banyak yang masih kurang baik, khususnya dalam hal merancang program pembelajaran sejarah kurikulum (Hamid, Hasan , 1996).

Merancang program pembelajaran sejarah di kelas adalah tugas dan tanggungjawab guru sejarah. Guru sebagai salah satu pilar utama yang paling pokok dalam penentuan proses keberhasilan dalam suatu pembelajaran , guru berfundamental dalam menentukkan masa depan generasi muda. Peran itupun sangat ideal jika dilakukan oleh seorang guru sejarah. Apalagi dihubungkan dengan penanaman nilai patriotisme bangsa. Permasalahan yang dihadapi oleh guru mengapa perkembangan pendidikan sejarah di Indonesia selalu mengalami kegagalan adalah : 1.Pendidikan dan pengajaran sejarah seringkali bersifat doktrin sehingga moralitas sering diabaikan. 2. Kurikulum yang kurang jelas membuat guru sejarah textbook sehingga kurang kreatif mengembangkannya. 3. Ilmu sejarah kurang diaplikasikan dalam nuansa yang menarik terutama berkaitan dengan sistem proses belajar mengajar disekolah yang terasa kering. 4. Minimnya literatur sejarah dan rendahnya keterampilan guru sejarah dibidang teknologi 5. Obyek sejarah hanya dijadikan tempat rekreasi saja bukan pemahaman terhadap sejarah itu sendiri.

Pembelajaran sejarah di SMP memang sampai saat ini masih menggunakan pembelajaran yang konvensional. Para siswa hanya diberikan ceramah, yang akan berlanjut pada tes psikomotorik / kognitif mengenai kebenaran atas kejadian masa lampau. Siswa hanya disuruh menghafal seluruh buku mata pelajaran yang isinya angka tahun, dan kronologi kejadian, tanpa adanya proses pemahaman yang bermakna dari pesan moral yang terkandung dalam mata pelajaran sejarah tersebut sehingga pelajaran sejarah dianggap kering dan verbalistik.

Sungguh sangat ironis dan memprihatinkan bahwa pembelajaran sejarah yang begitu kaya dengan makna dan pelajaran yang berharga kering akan makna dan pelajaran. Sejarah adalah batu loncatan ke masa depan yang membantu kita untuk mengadakan perubahan kearah perbaikan dan kemajuan. Hal-hal yang sangat penting dalam mengatasi problematika pembelajaran sejarah konvensional ini adalah dengan penerapan pembelajaran sejarah yang spektakuler dan quantum.

Sekali lagi peran guru menentukan keberhasilan pembelajaran sejarah. Guru yang berparadigma maju dan moderat mampu menghadirkan pembelajaran yang ilmiah, kritis, aktif dan terprogram (IKAT). Guru yang mengikat (mengajar dengan ilmiah, kritis, aktif dan terprogram) ini selalu banyak akal dalam menciptakan terobosan-terobosan dalam mengajar, baik menggunakan media, model, pendekatan atau metode mutakhir.

Situasi dan kondisi saat mengajar sejarah yang terkesan monoton, membosankan, interaksi satu arah, siswa ditekankan dengan hapalan-hapalan tentang peristiwa-peristiwa sejarah seperti kapan terjadinya perang Diponegoro, apa isi perjanjian Linggajati, siapa tokoh sentral peristiwa pertempuaran 1 Maret dan lain sebagainya. Inilah faktor-faktor yang membuat pelajaran IPS kajian sejarah tidak menarik dan tidak dianggap penting oleh siswa.

Bagi guru sejarah profesional kondisi diatas menjadi tantangan bukan menjadi momok yang menjadikannya pasrah tak berdaya. Kondisi ini sama seperti yang dialami oleh penulis dalam mengajar sejarah. Dengan guru aktif sementara siswa pasif jelas berdampak 3D (dengar, diam dan dengkur alias tidur). Materi yang bermakna hilang terbawa rasa kantuk siswa karena mendengarkan dongeng pengantar tidur.

Solusi harus dicari bagaimana cara mengajar sejarah yang efektif dan efisien. Maka penulis melakukan komikisasi materi-materi pelajaran dengan berbasiskan komputer atau yang penulis akronimkan kokom (komik komputer). Komikisasi adalah media yang berfungsi untuk memaparkan model pembaharuan mata pelajaran sejarah yang ceritanya dikemas dengan cerita–cerita bergambar yang menarik , sehingga cerita bergambar peristiwa sejarah maupun tokoh sejarah tersebut , makin menjadi kebutuhan bagi semua kalangan baik tua maupun muda.

Pendekatan visualisasi dengan komik biasanya digunakan untuk menarik minat baca siswa dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Dari situlah budaya masyarakat tumbuh dan dengan mudah kita dengan mudah menemukan pembaca –pembaca buku dari berbagai usia disetiap lorong–lorong densha (kereta listrik) bus ataupun kursi tunggu di eki (stasiun densha) dan halte bus (Romi Satriowahono,2008). 1.2.Fokus pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran

Berdasarkan uraian latar belakang, penulis menitikberatkan pada pengembangan serta pemanfaatan media pembelajaran yang menjadikan siswa berminat dalam belajar. Media yang dikreasikan dengan penggunaan teknologi dan perangkat elektronik dengan penampilan yang kaya dengan gambar-gambar menarik dipadu warna dan latar yang bagus akan memberikan nuansa belajar yang berbeda.

Adapun pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran yang penulis susun adalah : KOKOM SARAH (Komik Komputer Sejarah)

1.3. Rumusan masalah dan pertanyaan penelitian

1.3.1 Apakah dengan menggunakan media kokom sarah (komik Komputer Sejarah)) yang disarikan dari materi-materi sejarah dapat meningkatkan hasil belajar pelajaran sejarah?

1.3.2. Apakah dengan menggunakan media kokom sarah (Komik Komputer Sejarah) yang disarikan dari materi-materi sejarah dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mempelajari pelajaran sejarah?

1.4. Tujuan dan manfaat pembelajaran

1.4.1 Tujuan pembelajaran

1.4.1.1 Tujuan umum

Meningkatkan minat dan hasil belajar IPS kajian Sejarah materi imperialisme dan kolonialisme barat di Indonesia sehingga siswa lebih mencintai sejarah bangsanya.

1.4.1.2. Tujuan Khusus

· Menerapkan pembelajaran yang IKAT (ilmiah, kritis, aktif dan terprogram) menggunakan komik komputer sejarah (kokom sarah).

· Menyampaikan materi-materi sejarah dengan menarik, menyenangkan, serta mudah dipahami oleh siswa.

· Menerapkan media moderen yang sangat efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS kajian sejarah.

1.4.2. Manfaat pembelajaran

1.4.2.1. Bagi siswa

· Memudahkan pemahaman materi-materi IPS kajian sejarah yang disampaikan oleh guru kepada siswa.

· Mengajarkan siswa untuk belajar lebih kreatif, inspiratif dan aktraktif.

· Mendapatkan pengalaman belajar dalam membuat komik computer sejarah.

1.4.2.2. Bagi Guru

· Memperbaiki kinerja guru.

· Menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.

· Meningkatkan profesionalisme guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran.

1.4.2.3. Bagi Sekolah

· Menemukan solusi bagi peningkatan kemampuan guru dan siswa dalam memanfaatkan berbagai pembelajaran yang efektif.

· Memperbaiki kegiatan pembelajaran IPS kajian Sejarah yang lebih inovatif, kreatif, menyenangkan dan tidak monoton.

· Membantu sekolah dalam memberikan media yang menggunakan sarana internet sebagai alternatif e-learning di kelas.

1.5. Definisi Operasional

1.5.1 Komik Komputer : Bacaan cerita bergambar yang mengidolakan /menggambarkan

tokoh-tokohnya (dalam majalah, surat kabar atau berbentuk buku)dimana pembuatannya mengnggunakan kanvas yang berkaitan dengan listrik atau ilmu Komputer(definisi penulis)

1.5.2. Minat Belajar : Kegemaran, kesukaan, kecenderungan melakukan kegiatan mendapatkan pengetahuan atau ilmu (Leonardo D Massam. 2000)

1.5.3. Hasil Belajar : Sesuatu yang terjadi oleh sesuatu kerja atau perolehan sebagai

akhir dari proses dalam kegiatan mendapatkan pengetahuan

ilmu (Leonardo D Massam. 2000)

1.5.4.IPS Sejarah : Salah satu rumpun ilmu-ilmu social yang mempelajari seperangkat

peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkait erat dengan

peristiwa masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang.

( Nana Supriatna. 2007)

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian teori-teori yang relevan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya

2.1.1. Teori tentang media pembelajaran

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.

Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :buku, film,video dan sebagainya.

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

2.1.2. Teori Teknologi Informatika dalam pembelajaran

Seels & Richey (1994) beberapa disiplin ilmu lain yang menjadi akar intelektual teknologi pembelajaran adalah psikologi, rekayasa (engineering), komunikasi, ilmu komputer, bisnis, dan pendidikan (Miarso, 2004: 200).Teori atau pendapat ini menjelaskan bahwa pembelajaran dapat diberikan dengan disiplin ilmu yang berkait erat dengan teknologi seperti komputer, rekayasa (engineering), kumunikasi dan lain-lainnya.

2.1.3. Teori pembelajaran kontruktivisme (Piaget)

Kontruktivisme berpandangan bahwa pengetahuan diperoleh langsung oleh siswa berdasarkan pengalaman dan hasil interaksi dengan lingkungan sekitar. Siswa tidak belajar sendiri saja melainkan belajar dengan hal-hal yang berada di sekitarnya, termasuk dengan orang lain serta media elektronik yang dapat berinteraktif dengannya.

2.2. Temuan hasil-hasil penelitian

Indah Rahmawati S.Pd (2007), dengan judul Lesson Study nya : Media permainan meningkatkan motivasi siswa. Media yang digunakan adalah table carpet. Hasil yang diperoleh sangat signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kelompok Mahasiswa IPA Biologi STAIN Cirebon (2006), dengan judul penelitian : Efektivitas pembelajaran menulis eksplositori dengan berbasis media gambar, audio, dan lingkungan pada siswa kelas VII SMP negeri 12 Makassar. Dengan Hasil peningkatan kemampuan menulis eksplositori dengan peningkatan sebesar 2.880. Disamping itu media memudahkan siswa memahami materi yang di ajarkan guru.

B.Sungkowo (2007), dengan judul PTK : Media Belajar Aktif (MBA) sebagai alternatif media pembelajaran ekonomi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMP. Hasil yang diperoleh meningkatnya rata-rata prestasi siswa dari 81.83 menjadi 83.65.

2.3. Media yang dikembangkan

Mengajar dengan menarik serta membuat siswa termotivasi untuk belajar membutuhkan kreasi serta media yang tepat. Dengan kreasi dan media yang tepat memudahkan ketercapaian tujuan pembelajaran yakni hasil belajar siswa meningkat.

Inti dari belajar adalah bagaimana siswa dapat menerima pelajaran dari guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan. Menurut Miarso (2002) bahwa belajar itu ada di mana saja, kapan saja dan pada siapa saja, mengenai apa saja, dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan atau kebutuhan.

Jadi pendapat semua para ahli pendidikan dan pengajaran sepakat bahwa media sebagai sumber belajar dapat mendatangkan hasi yang optimal terhadap minat dan hasil belajar siswa. Karena itu, pengembangan media untuk mewujudkan minat dan hasil belajar pada pelajaran IPS kajian Sejarah adalah dengan menggunakan kokom sarah (Komik Komputer sejarah).

Kokom sarah (Komik komputer sejarah) adalah media yang menggunakan teknologi canggih yakni Komputer dengan berbasiskan jaringan internet dan elektronik. Karena itu kokom sarah membutuhkan kemampuan menjalankan komputer plus internet. Media ini sangat digemari para remaja. Terbukti, betapa ramainya warung-warung internet yang diambangi. Siapapun dia, tidak ada yang tidak tahu computer dan internet. Mulai dari pelosok desa hingga ke kota, komputer dan internet bukan merupakan sarana yang asing akan tetapi sudah sangat-sangat akrab bagi remaja kita.

Kokom sarah (Komik komputer sejarah) dikembangkan agar para siswa menyenangi pelajaran sejarah. Penulis menjadikan materi sejarah yang banyak dengan tulisan-tulisan dengan pemaparan yang membosankan menjadi tampilan yang berbeda. Adapun pengembangan yang bisa penulis gambarkan adalah sebagai berikut :

2.3.1. Mensarikan materi IPS sejarah yang diajarkan untuk di”komikisasikan”.

2.3.2. Siapkan perangkat komputer dengan syarat sebagai berikut :

a. komputer tersebut harus dilengkapi dengan modem, baik modem internal maupun modem ekternal.

b. komputer dengan prosessor 100Mhz, lebih tinggi lebih baik.

c. Memiliki jaringan telepon atau wireless.

d. Menginstal program Internet (browse) ke dalam komputer, misalnya Internet Explorer.

e. Mendaftar diri ke ISP (perusahaan penyelia jasa internet) yang ada semisal : RADNET, INDONET, MEGANET, atau TELKOMNET.

2..3.3. Fungsikan jaringan internet dengan vendor komik komputernya, sebagai berikut :

Hubungkan komputer ke ISP Setelah komputer terhubung ke ISP, klik ganda ke Internet Explorer, Klik menu search,

4. Ketik web atau data yang akan dicari pada kotak yang tersedia dengan mengetik www.pixton.com, maka kita akan dapatkan data-data yang berhubungan dengan pixton comic. Pilihlah login klik akan muncul perintah masukkan nama layar komik kita dan password kita. Setelah diisi dan login maka akan muncul layar komik kita.Syaratnya kita telah daftar sebagai pengguna .Kokom sarah yang dikembangkan dari materi-materi sejarah yang telah jadi dikomikisasi kemudian di sempurnakan serta di “save” untuk kemudian digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Penulis juga mengembangkan LKS kokom sarah untuk memberikan pemahaman yang kuat atas materi yang dipelajari.

Dalam menyiapkan media komik komputer ini sangatlah mudah, karena semua tampilan telah disediakan oleh pixton, penulis hanya mengkreasikan dalam tampilan dialognya, tokoh dialognya dan latar belakang yang sesuai dengan komik yang dibuat. Setelah selesai di save atau disimpan untuk dapat ditampilkan.

Dibawah ini adalah hasil dari kokom sarah yang menjadi media belajar (Keteranga : Gambar pixton Comic di foto dokumentasi tulisan ini)

2.4. Kerangka Berpikir

Dari kerangka teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka penulis menjabarkan beberapa tafsiran dari kerangka berpikir sebagai berikut :

2.4.1. hubungan antara teori-teori belajar dan penggunaan media pembelajaran memberikan pemahaman berpikir kita bahwa : belajar akan dapat efektif, efisien dan memberikan kemudahan menyerap informasi pelajaran dengan menggunakan media belajar. Teori Gagne mengatakan : “belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru”. Pada riset-riset tentang pembelajaran oleh para ahli pendidikan mutakhir menjelaskan bahwa proses pemercepatan belajar akan bisa dicapai apabila kondisi kelas menyenangkan.dari hubungan-hubungan diatas menegaskan bahwa : media kokom sarah (komik komputer sejarah) yang digunakan dalam pembelajaran IPS kajian sejarah dapat meningkatkan minat dan hasil belajar sebagai bentuk dari kapasitas baru pembelajaran.

2.4.2. Hubungan antara media kokom sarah dengan efektivitas ataupun kondisi kelas pembelajaran yang prestatif. M.Uzer Usman (2000) dalam bukunya : Efektivitas media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan untuk menanamkan materi kepada siswa adalah media yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Maka penegasan penulis : Jika media kokom sarah diterapkan untuk mengukur peningkatan minat dan hasil belajar, maka sangat tepat dan sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah dan terukur.

(bersambung)

Sukabumi 10 Juli 2022

Bahar Sungkowo SPd MPd

IPS KWU SMP Internat AlKausar Parungkuda Sukabumi

WA 087820994093

FG/IG : Bahar Sungkowo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post