Burhani Abu Bakar Arsyad

Dilahirkan Oktober 1975 (dulu bintang Libra : 23 September-22 Oktober, sekarang menjadi Virgo : 17 September-30 Oktober) dari keluarga yang sanga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Kebenaran Terbentur Tembok Kekuasaan
Ilustrasi gambar: Retizen - Republika

Ketika Kebenaran Terbentur Tembok Kekuasaan

Tantangan Hari ke-981

#TantanganGurusiana-3

~

Kisah ini bisa jadi merupakan rekayasa atau khayalan belaka, bisa jadi juga merupakan kisah nyata yang sering terjadi disekitar kita. Cepat atau lambat, kejadian ini bukan tidak mungkin akan datang menghampiri setiap diri kita. Pertanyaan sederhananya (walau sejatinya ini pertanyaan yang rumit juga), seandainya kejadian itu benar-benar terjadi dan menimpa diri kita, lalu kita akan berada di pihak yang mana.

Pada masa sekarang, memegang teguh kebenaran, yang dalam bahasa agama disebut Al Haq, ibarat menggenggam bara api, panas dan bahkan mengerikan. Itu resiko yang harus dihadapi oleh orang yang jujur, tegas dan taat dengan aturan. Kita tidak usah takut, apalagi sampai menyerah kepada keadaan.

Sejarahpun mencatat, berapa banyak tokoh-tokoh di negeri ini, mereka dibui tanpa sedikitpun melakukan kesalahan yang mereka lakukan, hanya berbeda pandangan dengan pihak yang berkuasa, lalu ia dengan tegas memegang prinsip kebenaran (Haq) tadi. Lalu apa yang mereka dapatkan? Jangan dibayangkan mereka mendapat jabatan, justeru sebaliknya mereka dipesantrenkan, begitulah istilah pada zaman itu bagi tokoh yang jujur menyebut "Penjara."

Menjadi pesakitan karena kejujuran dan berpegang teguh dengan nilai-nilai kebenaran bukanlah hal yang memalukan. Contoh dari para pendahulu sudah cukup sebagai pegangan. Mengerikan, sudah barang tentu iya. Tapi bukan berarti menyurutkan langkah, apalagi sampai mundur dan menyerah kalah. Jika kita mengambil posisi seperti itu, maka akan selamanya kebenaran (Haq) kalah dari kebathilan.

Mereka yang berseberangan, bukan ingin mencari panggung sendiri biar terkenal. Tanpa itupun, mereka sudah lama terkenal. Dari tangan mereka lahir berbagai ide cemerlang. Ingatkah kita dengan Mosi Integral Mohammad Natsir, yang dengan mosi integral teresebut telah menyelamatkan negeri ini dari perpecahan, karena adanya negara RIS bentukan penjajah Belanda.

Sebuah karya monumental Tafsir Al Azhar Buya Hamka, yang beliau selesaikan saat tinggal didalam penjara. Itulah hasil karya anak bangsa yang jujur dan sangat terpercaya. Mereka yang istikamah memegang kebenaran. Sampai-sampai kisah mereka secara perlahan tapi pasti, sudah mulai dihilangkan dalam buku sejarah perjalanan negeri ini.

Sejujurnya, apa yang sekarang kita lakukan belum sebanding dengan apa yang sudah dilakukan oleh para pendahulu kita. Lihat saja sosok pak Hoegeng, seorang Polisi yang jujur, sampai pensiun tidak memiliki apapun. Seorang pejabat tertinggi di jajaran Kepolisian, tapi di akhir hayatnya dalam kondisi miskin dan menyedihkan. Tapi kisah kejujurannya tetap abadi sampai sekarang.

Atau sosok seorang Hakim Agung Bismar Siregar, orang yang lurus memegang aturan hukum, sosok yang tidak bisa dibeli dengan uang. Tidak mau menukarkan kebenaran hukum dengan materi. Masih segar dalam ingatan kita, sosok nyentrik satu ini, Pak Artijo Alkoster. Orang yang urat takutnya sudah hilang. Begitulah julukan yang diberikan kepada beliau. Kejujuran dan ketegasannya dalam menegakkan hukum sangat diakui.

Kembali ke pertanyaan sederhana di atas. Sekarang kita berada di posisi yang mana. Apakah berada dalam kelompok yang menegakkan keberan, atau sebaliknya kita berada dalam kelompok yang mendukung para pelanggar aturan. Jika kita menyerah dan takut dengan ancaman dan tekanan pihak tertentu, maka tidak akan mempercepat kematian kita. Begitu juga saat kita bergabung dengan kelompok yang membela kejahatan, sekalipun didukung oleh para penguasa, tidak akan memperlambat kematian kita.

Ingatlah, semua ada masanya. Yang pasti kebenaran tidak akan pernah salah, walaupun ia mungkin saja kalah. Al Haq sampai kapanpun, tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh Al Bathil. Tinggal pilihannya pada kita. Berada dijalan yang benar dengan bimbingan dari Allah Yang Maha Baik, atau sebaliknya kita berada dalam barisan para setan terkutuk, yang nantinya akan ditempatkan pada tempat yang paling hina. Semoga saja kita tidak lelah membela kebenaran.

~~

~~ Pojok Sekolah, 200922 ~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren Pak Burhani

20 Sep
Balas

Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu

21 Sep

Kebenaran harus tetap dipertahankan keren banget ulasannya

21 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan teh. Sukses selalu

21 Sep

Mantap ulasannya pak Burhani, begitulah negeri kita. Semoga Allah selalu melindungi kita

21 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan Ceu.. Sukses selalu

21 Sep

Al Haq sampai kapanpun, tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh Al Bathil. Amiinn...oma nangis ngadepin kenyataan spt itu mas gr ..hiks...hiks...Tuhan kuatkan aku

21 Sep
Balas

Terima kasih banyak Oma gaul. Sukses selalu

21 Sep

Sepakat, Pak Guru. Butuh komitmen dan keyakinan melakukannya. Jangan takut sengsara... Salam sukses selalu

20 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak Cicik. Sukses selalu

21 Sep

Salam literasi

20 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu

21 Sep

Mantap. Saya di bariisan Baharuddin Lopa dan Buya Hamka

21 Sep
Balas

Terima kasih banyak abangku. Sukses selalu

21 Sep

Mantul ulasannya, Pak Burhani, Gokil pisan. Kebenaran selalu menang.

20 Sep
Balas

Terima kasih banyak kangmas senior. Sukses selalu

21 Sep

Semoga saja kita tidak lelah membela kebenaran. Mantul ulasannya Pak Burhani. Salam sehat dan sukses selalu.

20 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu

21 Sep

Yang jujur hancur. Yang khianat nikmat. Begitulah kini. Semoga sehat dan sukses selalu Pak Burhani.

20 Sep
Balas

Benar sekali mbak. Sukses selalu

21 Sep

Semangat selalu, pak.

20 Sep
Balas

Terima kasih banyak Sis. Sukses selalu

21 Sep

mampir berteduh disini, ngopi sambil menyimak.....

20 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu

21 Sep



search

New Post