Burhani Abu Bakar Arsyad

Dilahirkan Oktober 1975 (dulu bintang Libra : 23 September-22 Oktober, sekarang menjadi Virgo : 17 September-30 Oktober) dari keluarga yang sanga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ku Tunggu Hadirmu (Bagian 3)
Ilustrasi gambar: Hidayatullah Semarang

Ku Tunggu Hadirmu (Bagian 3)

Tantangan Hari ke-965

#TantanganGurusiana-3

~

Menyikapi perkembangan dunia pendidikan era disrupsi, banyak hal yang berubah. Jika perubahannya ke arah yang lebih baik, belum tentu semua orang akan bersepakat. Karena yang merasa kepentingannya terganggu, pasti akan menolak dan bahkan melakukan perlawanan. Begitulah nuansa yang dirasakan era sekarang ini.

Lembaga pendidikan, sebagai kawah candradimuka dalam mengembangkan dan menanamkan nilai karakter, juga mengalami pergeseran yang menyedihkan. Lembaga pendidikan, sedang tidak berdaya menghadapi orang tua siswa yang tidak siap taat dengan tata tertib sekolah. Mereka akan melakukan upaya apapun untuk menghadang diterapkan aturan tersebut. Entah apa yang salah dengan negeri ini.

Lebih parah dan menyedihkan lagi adalah saat pelakunya adalah orang yang berpendidikan, serta sangat memahami bagaimana aturan di lembaga pendidikan. Itulah di atas dijelaskan, bahwa tidak semua orang bersepakat untuk menegakkan aturan, manakala pelanggar tata tertib tersebut adalah koleganya sendiri. Berhentilah berteriak, bahwa sekolah adalah tempat bersemainya semua karakter positif, tempat dimana seorang siswa diajarkan akhlak mulia, jika ternyata saat anak kita sendiri sebagai pelaku yang melanggar aturan tersebut, lalu kita sendiri yang berada digarda terdepan melawan aturan tersebut. Ibarat menepuk air di dulang, muka sendiri yang kepercik airnya.

Janganlah kita seperti sosok seorang pengecut. Seperti kata pepatah, sampai dimata dipicingkan, sampai diperut dikempiskan. Sampai dipapan kaki dihentakkan, sampai di duri kaki dijinjitkan. Orang seperti ini bukanlah contoh yang baik. Harusnya sosok yang paham dan mengerti pendidikan, akan mengambil sikap bijaksana, menarik diri dari kisruh tersebut. Biarkan sekolah melakukan semuanya sesuai dengan aturan.

Manakala tokoh yang mengerti pendidikan telah mengotori tangannya berhadap-hadapan dengan aturan sekolah, tunggulah waktunya sekolah tersebut akan tenggelam dan ditinggalkan. Tidak ada anak baik yang mau bergabung dengan lembaga pendidikan yang tata aturannya serabutan. Intervensi yang berlebihan terhadap peraturan sekolah, melemahkan semangat dalam menegakkan aturan. Biarkan lembaga pendidikan mengajarkan pentingnya patuh dengan peraturan.

(Bersambung)

~~

~~ Mendalo Mas, 040922 ~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

04 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan kang senior.. Sukses selalu

05 Sep

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

04 Sep
Balas

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

04 Sep
Balas

Tokoh yang tidak menerapkan hasil pendidikannya. Miris. Lanjut, Pak

04 Sep
Balas

Begitulah teh,, pusing melihat dunia pendidikan sekarang,,, Berat tantangan guru sekarang... Sukses selalu

05 Sep

Terus harus bagaimana ketika seharusnya menjadi teladan malah menjadi sandungan. Heheheh. Tetap semangat semoga sehat dan sukses selalu

04 Sep
Balas

Terima kasih banyak mas gagah.. Sukses selalu

05 Sep

Kl aku sih, yess bgt itu. Setuju sm pendapat mas gr gokil. Btw paling mudah merusah sebuah bangsa memang lewat pendidikan. Duuuhh mirisnya lht dimana2 spt itu ya mas gr? Hatuukk kt berjuang ...semangaatt!!

04 Sep
Balas

Terima kasih banyak Oma gaul... Sukses selalu

05 Sep

Suiip, Bapak. Itulah realitanya. Yang seharusnya menjadi teladan, justru menjadi pelanggar aturan. Miris... Salam sehat dan sukses selalu.

04 Sep
Balas

Terima kasih banyak dukungannya mbak,, Sukses selalu

05 Sep

Mantap ulasannya pak, sukses selalu.

04 Sep
Balas

Terima kasih banyak Cikgu. Sukses selalu

05 Sep

Keren sekali ulasannya pak Burhani. Salam sehat dan sukses selalu

04 Sep
Balas

Terima kasih banyak pak Wanto. Sukses selalu

05 Sep

Ulasan yang inspiratif Pak Burhani. Barakallah.

04 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu

05 Sep

Semoga selalu bisa memiliki kesabaran lebih ya, pak. Aamiin

05 Sep
Balas

Iya Sis,, Itulah yang harus dihadapi sekarang... Sukses selalu

05 Sep

related sekali dengan kehidupan nyata kita sehari hari.

04 Sep
Balas

Iya mbak... Terima kasih banyak dukungannya. Sukses selalu

05 Sep



search

New Post