Ku Tunggu Hadirmu (Bagian 4)
Tantangan Hari ke-966
#TantanganGurusiana-3
~
Nasehatmu selalu membekas tajam. Menghunjam tanpa batas, melewati relung hati yang kadang tanpa rasa. Guruku, ia sosok yang tak pernah lelah berada didepan, mengajarkan dengan keteladanan. Mendidik dengan ketulusan.
#
Guruku. Kalimat yang pedih sekalipun kau ucapkan, bukan untuk melukai, tapi mengajarkan betapa sulitnya hati ini dicintai. Nasehat bijakmu, kadang menjadi celoteh receh bagi yang tak menyukaimu. Tak sedikitpun kau beranjak mundur dari gelanggang.
#
Ku tunggu hadirmu, dengan senyum tulus tanpa kepalsuan. Tergambar sulitnya dirimu berjuang menegakkan panji kebenaran. Makian dan umpatan, tak pernah menyurutkan langkahmu, apalagi mundur. Semangat itu yang kini ku rindu.
#
Ku tunggu hadirmu, memberi semangat kepada hati yang mudah lelah, melihat kesewenang-wenangan betindak melampaui batas. Pedih hati ini, melihat generasi emas yang berubah menjadi generasi cemas. Mereka yang tak kenal budi, tak pandai belas kasih.
#
Ku tunggu hadirmu, guruku. Yang pedihnya cubitan, demi bahagianya sang murid dimasa depan. Itu yang kini hilang. Entah apa yang salah guruku. Ataukah karena kemewahan membuatnya silau dan berubah. Guruku, ku tunggu hadirmu. Menggelitik kalbu yang kini sayu, lelah dan kalah oleh waktu.
~~
~~ Mendalo Mas, 050922 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah Barokallah karya yang luar biasa Mas Burhani
Terima kasih banyakas Haji. Sukses selalu
puisi yang indah
Hatur nuhun pisan teh. Sukses selalu
Mantap dik, semoga generasi emas benar-benar terwujud, menjauhlah generasi yang cemas, kedhaliman yang terselubung segera terkepung, kemungkaran tiada malu segera tersapu, kemunafikan yang nyata segera sirna. Aku juga rindu ayahku sang guruku sosok panutanku. Sukses selalu adik.
Terima kasih banyak dukungannya mbakyu. Sukses selalu
Amazing. Sangat inspiratif p. Burhani
Terima kasih banyak mas senior. Sukses selalu
Alhamdulillah semoga sehat dan sukses selalu buat Abang Burhani
Terima kasih banyak mas gagah. Sukses selalu
Mantap Puisinya Pak. Pengharapan yang bijak sekali untuk seorang guru. Salam sehat dan sukses selalu Pak Burhani
Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu
Nasehat bijakmu, kadang menjadi celoteh receh bagi yang tak menyukaimu. Betulll bgt mas gr. Spt saat ini yg sdg oma alami. Pengin nangis rasanya...hiks...hiks...
Terima kasih banyak Oma gaul. Sukses selalu
Keren luar biasa, sukses selalu Pak Burhani
Terima kasih banyak pak Arif. Sukses selalu
Luar biasa, Bapak. Ditunggu selalu... guru yang benar-benar guru. Bukan hanya "rasa guru" Salam sukses selalu.
Siap mbak. Terima kasih banyak dukungannya. Sukses selalu
mantap keren cadas... puisi keren menewen, memesona penuh makna... salam literasi sehat sukses selalu ustaz Burhani bersama keluarga tercinta
Terima kasih banyak mas senior. Sukses selalu
Merindukan guru di masa lalu. Mengajar penuh kedisiplinan, keras namun berbekas Indah hingga kini. Semoga sehat dan sukses selalu Pak Burhani.
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Keren, pak.
Terimo kasih banyak Sis. Sukses selalu
alhamdulillah saya akhirnya bisa mampir berkunjung, tetap semangat berkarya pak
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu