Burhani Abu Bakar Arsyad

Dilahirkan Oktober 1975 (dulu bintang Libra : 23 September-22 Oktober, sekarang menjadi Virgo : 17 September-30 Oktober) dari keluarga yang sanga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu (tak) Terlarang (Bagian 13)
Ilustrasi gambar: Lovepik

Rindu (tak) Terlarang (Bagian 13)

Tantangan Hari ke-980

#TantanganGurusiana-3

~

Setelah memastikan bahwa ia tidak lolos seleksi jalur prestasi dari akun pribadinya, Irsyad tidak menampakkan mimik sedih layaknya seseorang yang kalah. Raut mukanya biasa-biasa saja. Ia hanya menceritakan bahwa tes daring memiliki kelemahan. Peluang seseorang melakukan kecurangan sekecil apapun, tetap saja terbuka lebar. Tentu saja jika yang bersangkutan tergoda untuk mau melakukannya.

Merasakan suasana berbeda, tetap belajar dari rumah dan fokus dengan tujuan utama, menjadi hal yang biasa bagi Irsyad. Belajar Bahasa Arab bersama penutur asli, atau dalam bahasa kerennya native speaker sudah rutin dilakukan Irsyad. Perkembangannya juga sangat menggembirakan. Kemampuan berbahasanya mudah-mudah memudahkan Irsyad saat di Al Azhar. Sehingga tidak perlu lagi kuliah bahasa di sana. Karena sudah mendapatkan rekomendasi langsung dari Syekh yang mengasuh kegiatan pembelajaran.

Masa menunggu tidak membuat Irsyad bosan. Karena kegiatan kursus yang setiap hari diikuti, apalagi dengan durasi yang lebih lama, tentu saja membuat ia fokus dengan kegiatan tersebut. Ditambah lagi Irsyad sudah berada pada level 7 (tapi bukan level pedasnya boncabe). Tentu saja kegiatan kursus harus benar-benar diikuti dengan lebih giat lagi. Karena ada ujian akhir yang ikut menentukan apakah nanti saat di Al Azhar langsung kuliah tanpa mengikuti kuliah bahasa.

Proses belajar, mengajarkan Irsyad banyak hal. Berbincang dengan Syekh tentu saja dalam bahasa Arab, belum lagi saat menjawab pertanyaan, atau juga saat mendapat tugas membaca teks. Bagi mereka yang mengikuti program pelatihan tidak masalah. Hanya saja tulisan yang harus dibaca itu yang membuat kita keliyeungan.

Bagaimana tidak, bahasa arab yang pakai baris saja kita masih sering salah membacanya, apalagi tulisan arab gundul yang kata orang tua zaman dahulu itu tulisan arab jawi. Ini bisa jadi karena kitab arab gundul banyak digunakan sebagai pegangan pondok pesantren di jawa, atau lebih dikenal dengan kitab kuning. Anehnya saya tetap senang melihatnya. Karena dulu semasa SD dan SMP, pernah ikut sekolah sore di Pondok Pesantren. Hari-hari selalu dihadapkan dengan bacaan kitab arab gundul.

Begitulah cara mereka belajar. Karena saat kuliah di Al Azhar, sudah barang tentu buku rujukan yang mereka gunakan dominan berbahasa arab. Semoga saja dengan keseriusan mereka belajar, memudahkan langkahnya dalam mengikuti perkuliahan, sehingga bisa menyelesaikan studinya lebih awal. Aamiin.

(Bersambung)

~~

~~ Mendalo Mas, 190922 ~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

19 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan kang senior. Sukses selalu

20 Sep

Kegagalan tak membuatnya patah semangat. Kayaknya keberhasilan yang diraih Mas Irsyad akan luar biasa ni hehe.... Smg sehat dan bahagia selalu, Pak

20 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan teh. Sukses selalu

20 Sep

Mantap ulasannya keren

19 Sep
Balas

Hatur nuhun pisan teh.. Sukses selalu

21 Sep

Amiin Yaa Mujiibassaailiin, sukses nak Irsyad, Uthlubul ilma walau bishshiin, apalagi ke Cairo, salam sukses

19 Sep
Balas

Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin. Terima kasih banyak mbakyuku... Sukses selalu

21 Sep

Kisah yang keren Pak Burhani

19 Sep
Balas

Terimo kasih banyak Uni.. Sukses selalu

21 Sep

Anak saleh lbh memilih jujur. Hebaatt ni anak Ayah.

19 Sep
Balas

Terima kasih banyak Oma gaul... Sukses selalu

21 Sep

Amin.Percaya, tak ada usaha yang sia-sia. Tetap semangat ya, ananda. Sukses selalu.

19 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak Cicik. Sukses selalu

21 Sep

Mantap ceritnya, pak. Salam sukses selalu!

19 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak.. Sukses selalu

21 Sep

Luar biasa semangat belajarnya. Inspiratif. semoga selalu dimudahkan dan dilancarkan.

19 Sep
Balas

Terima kasih banyak mbak.. Sukses selalu

21 Sep

Masya Allah, Irsyad keren sekali.

19 Sep
Balas

Terimo kasih banyal Sis. Sukses selalu

20 Sep

Terimo kasih banyal Sis. Sukses selalu

20 Sep



search

New Post