Burhani Abu Bakar Arsyad

Dilahirkan Oktober 1975 (dulu bintang Libra : 23 September-22 Oktober, sekarang menjadi Virgo : 17 September-30 Oktober) dari keluarga yang sanga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu (tak) Terlarang (Bagian 6)
Ilustrasi gambar: Lovepix

Rindu (tak) Terlarang (Bagian 6)

Tantangan Hari ke-973

#TantanganGurusiana-3

~

Perubahan status dari SMP ke SMA, tentu saja bukan sekadar perubahan kelas, dari IX menjadi X. Tapi lebih jauh lagi abang secara otomatis mengubah status diri dari selalu bergantung kepada orang lain, menjadi harus bertanggung jawab atas apa yang sudah menjadi pilihan abang.

Kedewasaan berpikir dan bertindak, menurut ayah dan ibu bukanlah hal yang rumit bagi abang. Sejak kecil, abang sudah perlihatkan sikap baik tersebut. Ayah dan ibu hanya mengajarkan apa yang bisa abang lakukan, selebihnya bagaimana abang mengambil hikmah dari pelajaran tersebut.

Perubahan status itu pula, menuntut abang harus siap menjadi contoh bagi adek di rumah. Selain menyelesaikan tugas sekolah, ada amanah yang paling berat menurut ayah. Menjaga hafalan dan menambah hafalan AlQuran.

Mempertahankan diri dari godaan banyak teman agar abang lalai, bukanlah pekerjaan mudah. Tapi abang selalu berjanji bahwa abang bisa menjaga diri, menjaga hafalan tanpa harus benar-benar menjaga jarak dari teman-teman. Itu yang membuat ayah dan ibu percaya, bahwa abang pasti sanggup melakukannya.

Tugas belajar dan menyetorkan hafalan, serta mengikuti semua kegiatan di sekolah telah abang tunjukkan dengan baik. Saat penutupan Quantum Tahfidz Ash Shiddiiqi (QTA), abang bersama Dafa seperti dua sisi mata uang. Berlomba dan berjuang menjadi yang terbaik. Itu abang perlihatkan dengan serius. Ayah dan ibu hanya bisa berurai air mata, saat melihat abang dan Dafa berada di atas panggung.

Menyelesaikan target hafalan tuntas abang lakukan. Di atas panggung, abang bersama Dafa mendapatkan penghargaan dari sekolah. Bukan berapa besaran yang diterima, tapi apresiasi atas kesungguhan abang menyelesaikan hafalan. Hanya dalam waktu tiga bulan, abang mampu melewati target. Lima belas juz abang selesaikan, sampai akhirnya saat kenaikan kelas, abang tuntas menyelesaikan hafalan 20 juz dengan baik.

Pihak yayasan masih tetap memberikan apresiasi yang luar biasa kepada santri yang mampu menyelesaikan hafalannya 20 juz berhak mendapatkan beasiswa bebas SPP 75%. Abang bersama Dafa akhirnya masih tetap bertahan dengan prestasi tersebut. Tugas berikutnya tidaklah ringan.

Satu hal lagi yang ayah dan ibu ingat, ditengah kesibukan belajar dan menyelesaikan hafalan, tanpa ada pemberitahuan kepada ayah dan ibu, ternyata abang dan Dafa juga mengikuti seleksi Santri Sehat tingkat provinsi. Abang bersama Dafa mampu menjadi yang terbaik. Abang sebagai juara 1 dan Dafa sebagai juara 2.

(Bersambung)

~~

~~ Mendalo Mas, 120922 ~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah. Ikut bahagia nih akunya. Salam sukses. Barakallah.

12 Sep
Balas

Ulasan yang keren Pak Burhani

12 Sep
Balas

Luaarr biasa cucu oma ni. Pinter dan saleh

12 Sep
Balas

Kereen selalu ulasannya, Bapak. Semoga ananda sukses selalu.

12 Sep
Balas

Masya Allah. Alhamdulillah. Bangganya punya anak Sholeh dan pintar. Semoga sehat dan sukses selalu Pak Burhani.

12 Sep
Balas

Selamat, abang..

12 Sep
Balas



search

New Post