Rindu (tak) Terlarang (Bagian 7)
Tantangan Hari ke-974
#TantanganGurusiana-3
~
Sepertinya tak ada kata berhenti bagi abang. Semangatnya tak pernah padam. Mungkin bagi yang lain dianggap aneh, tapi tidak dengan ayah dan ibu. Jika banyak siswa menganggap temannya adalah saingan dalam meraih prestasi, tidak demikian halnya dengan abang. Bersama Dafa bahu membahu meraih prestasi tanpa merasa harus saling mengalahkan.
Banyak juga cerita yang ayah dan ibu dengar dari ustadz dan ustadzah. Mereka juga melihat hal yang unik dari abang dan Dafa. Juara kelas diraih silih berganti, nilainya pun tidak berbeda jauh. Anehnya, kalian berdua selalu bersama. Meraih prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik, sering dipasangkan berdua. Tidak jarang, juaranya juga sering berbagi.
Namun ada satu yang berbeda, Dafa sangat menyenangi olahraga, ia tergabung dalam tim Futsal sekolah, sedangkan abang tidak. Abang lebih memilih tergabung dalam tim Nasyid sekolah. Jam manggungnya juga sudah lumayan tinggi. Dibeberapa even, tim Nasyid abang diundang dan diajak serta oleh sekolah, seperti dalam kegiatan pertemuan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia.
Kemampuan abang dalam bersosialisasi, ayah dan ibu tidak ragukan. Hampir semua orang di sekolah, baik siswa SMP maupun SMA, semuanya mengenali abang, walaupun kadang abang sendiri tidak mengenal mereka. Kalau istilah abang, karena abang selebritis kampus, sehingga semua orang kenal dengan abang. Apalagi di beberapa tempat, baliho sekolah tentang disiplin, gambar abang yang dipajang oleh sekolah.
Sebagai sekolah baru, tentu saja kiprah abang bersama teman-teman, memberi warna yang luar biasa. Sekolah baru, bisa bersanding dengan sekolah negeri di kabupaten dalam capaian prestasi, tentu saja mengundang decak kagum bagi banyak orang. Prestasi olahraga sudah barang tentu sangat dikenal. Pernah memenangkan lomba sepakbola di tingkat kabupaten, lalu memenangkan kembali ditingkat provinsi.
Kiprah santri Ash Shiddiiqi tidak bisa dipandang enteng. Walau masih menyandang status sekolah baru, prestasinya sangat membanggakan. Lulusan angkatan pertama bisa lolos di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, serta berhasil lolos di Al Azhar Cairo, Mesir. Belum lagi tentang banyaknya santri yang berhasil menyelesaikan hafalan diatas 20 juz.
Keberhasilan kakak kelasnya angkatan pertama dan kedua, memberikan suntikan motivasi yang baik untuk Irsyad. Menyelesaikan hafalan di tengah, kesibukan mempersiapkan diri dalam lomba OSN tingkat Provinsi cabang Astronomi tetap dilakukan. Sebagai orang tua selalu memberikan dukungan, dengan catatan tidak boleh aktivitas lain sampai mengganggu hafalan AlQuran. Akhirnya semua bisa diselesaikan dengan baik, walaupun belum berhasil lolos ke tingkat nasional, yang penting sudah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan bertanggungjawab.
Saat masa pandemi, bukan tanpa kendala. Semua santri untuk sementara dirumahkan. Karena wilayah di sekitar sekolah sedang berada dalam zona merah. Selama berada di rumah, aktivitas menghafal tetap berjalan dengan baik. Hanya saja ada yang hilang. Begitu kata anak-anak. Suasana belajar bersama teman dan petuah dari Ustadz tidak begitu terasa selama berada di rumah. Walaupun sebenarnya melalui jaringan sosial media, mereka tetap tersambung dengan teman dan ustadznya. Namun tetap saja rasanya berbeda. Begitulah kehangatan yang sudah terbangun di asrama.
(Bersambung)
~~
~~ Mendalo Mas, 130922 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Hatur nuhun pisan kang senior. Sukses selalu
Generasi Indonesia yang membanggakan. Mantap
Hatur nuhun pisan teh. Sukses selalu
Mantap Abang Burhani. Baarakallaahu
Terima kasih banyak mas gagah. Sukses selalu
Keren Pak Burhani
Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu
Keren ulasannya pak Burhani, bibit unggul terlahir dari orangtua yang tawadhu. Semoga sukses selalu
Hatur nuhun pisan Ceu. Sukses selalu
Cucu2 oma yg hebat. Sukses sllu ya, Nak.
Terima masih Oma gaul. Sukses selalu
Luar biasa abang bersaudara. Orang tua mana yang tak bangga? Berkat yang luar biasa, Bapak. Salam sehat dan sukses selalu.
Terima kasih banyak mbak Cicik. Sukses selalu
Masya Allah. Sungguh luar biasa. Salam sehat dan sukses selalu, pak Burhani
Terima kasih banyak pak Wanto. Sukses selalu
Keren luar biasa. Menginspirasi. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.
Terima kasih banyak mbak. Sukses selalu
Masya ALLAH, Abang luar biasa.
Terimo kasih banyak Sis.. Sukses selalu
Masya ALLAH, Abang luar biasa.
Masya ALLAH, Abang luar biasa.