Asyiknya diskusi silsilah dengan Bapak

#tantangangurusiana_8

Selasa, 11 Februari 2020 saya nginap di rumah orangtua di Jasinga. Sesuai janjinya, Bapak menyerahkan silsilah keluarga kepada saya malam ini.

Saya tertarik mempelajari silsilah karena ada tugas dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor untuk mengungkapkan sejarah Jasinga, wisata alam, kuliner, wisata religi, wisata budaya dll. Salah satunya mengungkap tokoh ulama pertama di Jasinga yang hingga sekarang makamnya banyak dikunjungi. Beliau adalah Mbah Muhidin. Seorang tokoh ulama yang hijrah dari Banten ke Jasinga dan memberikan ilmu agama pada masyarakat yang datang ke rumahnya.

Sebenarnya saya sering melihat plang sebuah gang di Parungsapi yang tertulis "Makam Mbah Muhidin." awalnya saya kurang tertarik, tapi setelah bertanya pada Bapak, siapa Mbah Muhidin itu? Akhirnya saya tahu, bahwa beliau sebagai tokoh agama di Jasinga sejak jaman Belanda. Dari situ saya tertarik ingin mengangkat tentang beliau. Gayung pun bersambut, ketika Dinas Arsip meminta penulis Bogor untuk menuliskan tentang Jasinga. Saya memilih untuk menuliskan tentang beliau. Meski beliau sudah meninggal sangat lama, sebelum Indonesia merdeka, tapi makam beliau selalu dikunjungi masyarakat dan bahkan dari daerah mana pun berkunjung ke sini. Ini merupakan makam bersejarah yang harus dilestarikan.

Saya pun mengunjungi makam itu, untuk menemui keluarganya yang masih hidup untuk meminta keterangan tentang kiprah beliau semasa hidupnya dan mengetahui silsilahnya. Waktu itu saya dan Bu Yunengsih berkunjung ke makam Mbah Muhidin, di sana saya bersemuka dengan Habib Anis dan Cicit beliau kang Hendra (keturunan mbah muhidin). Setelah saya utarakan maksud dan tujuan kedatangan saya, akhirnya saya di minta menemui keturunan lainnya yang mengetahui silsilah Mbah Muhidin.

Saya dan Bu Yunengsih pun segera mencari rumah keturunan Mbah Muhidin dan alhamdulillah bersemuka. Saya pun berdiskusi dengan beliau hingga menemukan silsilah Mbah Muhidin. Setelah tiba di rumah, saya tanya Bapak mengenai Mualim Syamsu salah satu keturunan Mbah Muhidin dan kata Bapak, beliau itu masih saudara sama kamu, ya.

Mendengar keterangan dari Bapak, saya terkejut dan bertanya lebih dalam sama Bapak. Akhirnya Bapak janji akan memberikan silsilah keturunan Bapak. Maka malam ini, janji itu pun dipenuhi.

Akhirnya malam ini saya terlibat diskusi dengan bapak mengenai silsilah keluarga Bapak. Setelah saya membaca dengan seksama dan sambil mengakurkan keterangan dari keturunan mbah Muhidin, saya pun menemukan suatu hubungan antara Mbah Muhidin dengan Bapak. Buyut bapak (Abah Imung) itu menantunya Mbah Muhidin. selain itu saya pun menemukan silsilah keluarga Bapak setelah berdiskusi dengan keturunan Mbah Muhidin yang tiada lain beliau ternyata masih ada ikatan keluarga dengan Bapak dari Mbah Abdu Muhyi. Yang tiada lain beliau adalah uwa dari bapaknya.

Diskusi pun makin seru dengan Bapak, sampai akhirnya Bapak tahu keturunannya. Bapak itu kehilangan silsilah keluarganya, karena sejak kecil Bapak sudah ditinggal ayahnya (meninggal). Ternyata ini jawaban dari rasa penasaran saya tentang Mbah Muhidin yang akhirnya membuka tabir silsilah Bapak yang sempat terputus. Selalu ada hikmah dibalik kejadian.