#Tagur Hari ke-18

Bertutur atau berbicara haruslah dengan bahasa yang halus dan sopan. Ketika kita mengajak orang seseorang berbicara ungkapkanlah bahasa yang santun dan lemah lembut agar orang tidak tersinggung. Apalagi yang diajak berbicara tersebut dengan sikap cuek. Tentu si pembicara merasa tersinggung dan sakit hati. Jika si pembicara menuturkan sesuatu, si pendengar sebaiknya menghentikan terlebih dahulu aktivitasnya agar tidak merasa di remehkan.

Tidak sia-sialah pepatah Minang, Nan aluih baso j basi. Artinya kalau berbicara janganlan dengan cara kasar. Tetapi bertuturlah dengan lemah lembut. Sebagian orang sikap inilah yang tidak diperhatikan dalam bergaul.

Kecuekan pendengar ketika diajak pembicarà membahas sesuatu, dapat merenggangkan hubungan sesama menjadi tidak baik. Apalagi yang diajak tersebut rekan kerja. Namun ini pulalah sifatnya manusia.

Selain itu, jawaban si pendengar ketika menanggapi suatu permasalahan penting yang disampaikan kepadanya harus juga dijaga. Jangan tanggapi dengan ucapan pedas dan cuek. Sikap seperti ini menyebabkan si pembicara tersinggung dan sakit hati. Adakalanya juga kita menanggapi dengan cuek apabila si pembicara menyampaikan dengan cara kasar dan tidak sopan.

Nah, dalam pergaulan kita perlu menjaga perasaan orang lain. Bila tidak pandai menjaga perasaan orang lain, orang lain akan tersinggung dan marah. Akibatnya hubungan sesama menjadi kurang harmonis. Komunikasi akhirnya tidak berjalan.

Salah satu cara menjaga perasaan orang lain bertuturlah dengan sopan. Dalam hidup kita perlu bergaul. Kita perlu berhubungan dengan orang lain. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Untuk menjaga pergaulan agar tetap baik, basa basi memang sangat penting dalam hidup sehari-hari.