Deswati

Pagi itu saya dan teman-teman sudah bersiap menuju lokasi demo. Saya dan teman-teman hari itu akan menghadiri demo di kota ini, untuk yang ket...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketulusan

Ketulusan

#Tagur 49 #

Ketulusan

Penulis : Deswati, M.Pd

Bertemu, bersama jika satu hari belum bisa menemukan ketulusan seseorang. Bersama beberapa hari baru mengetahui, apakah Ia tulus kepada kita.

Keluarga besar terdiri dari adik beradik dengan anak tentu termasuk besan. Berkumpul bersama di momen tertentu seperti hari raya dan acara pernikahan. Beragam tingkah anak kemenakan dan para besan. Saling memberi dan menerima perlu ketulusan hati. Berkurang pemberian baik dari moril dan materil itu sudah biasa dalam keluarga.

Adakalanya besan antara besan bersaing. Biasanya yang merasa tua harus dihormati. Yang muda harus tunduk dan patuh. Tidak boleh senang senang jika berkumpul dengan keluarga. Harus mengerjakan pekerjaan seperti memasak di dapur, menyiapkan makanan bersama sama. Itulah sejatinya kehidupan bersama dalam keluarga besar.

Tidak semua yang diinginkan setiap besan bisa terpenuhi. Hati yang tulus dalam kehidupan keluarga harus diciptakan. Jika tidak bisa menerima tingkah setiap anggota di keluarga besar maka akan ada penolakan dari hati yang membuat hati merasa sakit.

Tidak jarang ada saudara dalam keluarga yang seharusnya tidak ada pekerjaan yang berat yang dilakukan bisa menjadi sakit. Mengapa? Tentu jawabnya beragam. Tapi kalau saya menilai sakitnya seseorang bermula dari sakit perasaan. Sakit yang dialami oleh jiwa seseorang akan berdampak kepada sakit fisiknya. Merasa sakit hati dan mengeluarkan kata kata yang mungkin saja membuat anggota keluarga jadi tersinggung. Dari situlah bermula penyakit yang jadinya berkepanjangan di derita.

Seharusnya jika seseorang jika mengurus keluarga saja. Akan jauh dari sakit seperti ginjal, hipertensi dll. Karena ketulusan dan keikhlasan yang diminta dalam mengurus keluarga. Nafkah dari suami cukup maka apa yang harus dipikirkan sehingga menjadi sakit dalam jiwa yang berujung pada sakit fisik.

Bertemu berkumpul sejatinya menjalin hubungan yang erat, bukan malah menjadi berujung menjauh. Berkumpul hanya sekali kali. Karena tidak setiap saat punya waktu. Jadi jika ada tenaga yang terlebih dalam berkumpul mengurus seluruh anggota keluarga, itulah tali kasih yang tulus dari anggota keluarga. Itulah yang akan dikenang jika tiada lagi didunia. Sebaliknya jika ada yang merasa tersinggung maka akan menjadi punca dari pertikaian, yang berujung tidak seronok untuk berkumpul bersama untuk berlama lama.

Medan, 19 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post