Jiwa-Jiwa yang Lelah dan Meronta
Senin, Sept@Puisi
Oleh: Dra. Deswita, M.M.Pd
#
Perlahan terus kucoba melangkah
Di antara puing-puing debu yang terbang membara
Kutangkupi bumi, kutelentang dan tengadah
Di tengah debaran jiwa yang senantiasa meronta
Hari cepat berlalu, minggupun berganti
Hati yang selalu pilu siang malam tiada henti
Bulan berakhir tahunpun hampir menepi
Hati yang menjerit masih sulit terobati
Kemana asa dan hantaran kata akan dibawa
Di akhir cerita ternyata salah menafsirkannya
Butir-butir aksara tak mampu lagi mengikat rasa
Rasa kasih dan kerinduanpun mulai sirna
Oh angin, tolong sampaikan pada jiwa-jiwa yang merasa
Tak seorangpun yang mampu membalas jasa ayah bunda
Bersujud dan berlututlah untuk memohon ampunannya
Agar jiwa-jiwa yang meronta sadar dari kekhilafannya
#
Sijunjung, 12 September 2022
Gambar dari PosKata
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih Pak Dede kunjungannya, salam sehat selalu untuk Bapak dan salam literasi kembali
Terima kasih Pak Dede kunjungannya, salam sehat selalu untuk Bapak dan salam literasi kembali
Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan mencerahkan
Alhamdulillah, sudah tayang hari ini