Endang Dwi Haryanti

Perjalanan hidup yang menempaku mengantarkan ke blog gurusiana ini Walau terlambat memulai semoga tetap berarti Menulis adalah wisata hati tempat bebas unt

Selengkapnya
Navigasi Web
GANJIL DAN GENAP

GANJIL DAN GENAP

GANJIL DAN GENAP.

Antara Matematika, Realita bahasa dan Agama

“Kita ini termasuk orang-orang ganjil ya”, kataku pada teman-teman saat datang tadi pagi.

“Iih ibu aneh, masa kita dibilang orang ganjil” kata seorang teman yunior dengan memberengut, dan aku hanya tersenyum.

“Maksudnya kita masuk di tanggal ganjil, jangan sensitive, lanjutku tertawa. Tentu mereka tidak mau di sebut orang yang agak ganjil, aneh, atau bisa juga orang tidak waras ( ora genep kata orang Jawa), dan mereka ikutan tertawa.

Ganjil, adalah tidak genap, itu bahasa Matematika, ganjil tidak bisa dibagi dua, bila dibagi dua akan menjadi pecah, mungkin itu kali pertama orang menemukan bilangan pecah atau decimal. Karena ganjil dan genap itu bilangan bulat. Yang namanya bulat tentu saja utuh dan tidak pecah. Bilangan ganjil adalah istimewa, ganjil ditambah ganjil menjadi genap, tetapi genap ditambah genap tidak pernah jadi ganjil. Bahwa semua bilangan prima itu ganjil, kecuali bilangan 2 yang genap, berarti 2 ini juga istimewa.

Orang banyak mengatakan kalau ada kejadian aneh atau misterius di katakan sebagai “kejadian ganjil”. Misalnya ada kematian yang tidak semestinya, atau kejaidan lain yang jarang terjadi. Kenapa dikatakan ganjil,ya karena jarang terjadi, aneh, misterius, tidak semestinya dan tidak masuk akal. Misalnya meninggalnya napi di penjara yang tiba-tiba dan terkesan ditutup-tutupi, maka dikatakan meninggalnya secara ganjil.Atau seseorang yang meninggal bunuh diri di suatu tempat yang sama dan berulang kali, dikatakan juga tempatnya ganjil, penunggunya minta persembahan. Dan banyak kejadian misterius para pendaki, yang hilang atau meninggal secara ganjil saat pendakian. Tentu masyarakat menganggap hal itu aneh, dan menarik untuk di selidiki. Dan hasil penyelidikan tentu akan di tindak lanjuti, ada yang menemukan titik terang ada juga yang tetap merupakan misteri, atau keganjilan. Pada negara berkembang, kejadian ganjil atau kejadian misteri akan menjadi perhatian besar masyarakat.

Tapi ganjil tidak selalu negative, lihat saja, Allah banyak menentukan bilangan ganjil dalam beribadah. Menurut Islam, bilangan ganjil adalah bilangan yang disukai Allah.

Ali binAbi Thalib Radhiyallahu’an berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

“ Sesungguhnya Allah itu ganjil dan akan menyukai orang-orang yang melakukan shalat witir, maka shalat witirlah wahai para ahli Al Qur’an”. Dan witir itu ganjil.

Allah mengunggulkan bilangan ganjil dalam berbagai hal, seperti langit yang diciptakan 7 lapis, shalat 5 waktu, tawaf dan sa’i yang 7 putaran, juga melempar jumroh yang 7 kali. Wudhu yang diulang gerakannya sebanyak 3 kali, puasa ayamul bith yang 3 hari, jumlah hari yang sepekan atau 7 hari, zikir yang 33 tiga kali. Malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan, berada di malam-malam ganjil di antara malam 21, 23, 25, 27, 29 di bulan Ramadhan. Manusia berada dalam Rahim ibunya selama 9 bulan. Juga nama Allah dengan sebutan Asmaul Husna jumlahnya 99. Dan masih banyak lagi di dalam Al Qur'an yang penulis tidak mampu mebahasnya, di sini.

Namun bukan berarti semua harus berjumlah ganjil, dan bukan berarti bilangan ganjil lebih baik dari genap, buktinya Allah menciptakan sesuatu di dunia ini selalu berpasangan. Semua makhluk hidup berpasangan, laki-laki dan perempuan, siang dan malam, baik dan buruk, dunia dan akherat, surga dan neraka, hidup dan mati, gelap dan terang, dan masih banyak lagi, yang berpasangan di dunia ini. Kecuali hanya satu yang tunggal yaitu Allah yang Esa, tiada sekutu bagiNYA.

Angka 2 adalah bilangan genap yang sangat istimewa. Kenapa istimewa, karena dalam matematika, bilangan “2” itu bilangan prima satu-satunya yang genap, dan lainnya ganjil. ( 2,3,5,7,11,13,17,19, ….) bilangan yang hanya bisa dibagi dengan dirinya sendiri dan satu. Ada lagi keistimewaan bilangan 2, yaitu bila ditambah, dikali dan di pangkatkan dengan dirinya sendiri hasilnya sama, yaitu 4. Apakah ada hubungannya antara matematika dengan hal ghaib yang diciptakan Allah. Tentu ada karena matematika juga diciptakan Allah, kita mengenal bilangan irasional (ghaib) bilangannya ada tetapi tidak bisa kita sebutkan berapa angkanya. Seperti makhluk ghaib Allah yaitu para malaikat dan Jin, mereka kita yakini ada, tetapi kita tidak bisa melihatnya. Juga Allah sendiri, kita yakin Allah ada, Allah itu satu, Allah itu berbeda dengan alam dan seisinya, dan mempunyai 99 sifat baik dalam Asmaul Husna, namun kita tidak akan bisa melihatnya.

Ada lagi dalam matematika, namanya bilangan khayal atau imajiner, atau abstrak,sebuah bilangan yang bisa kita pikirkan, namun tidak ada. Seperti dalam kehidupan kita ada khayalan, yaitu pemikiran yang sulit, bahkan tidak mungkin terwujud. (Impossible)

Wallahu’alam bishawab

#Allahu Ahad

#Lailaha Illallah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post