Sore ini kegiatan baru usai, di sebuah pondok wisata sedikit jauh diluar kota. Tempat yang teduh, jauh dari riuh hingga capekpun tiada mengeluh. Pagi hingga malam berkutat dengan ide dan gagasan menyusun sebuah modul pembelajaran. Meski pekerjaan belum tuntas, kami toh harus bergagas, kembali ke rutinitas. Bertekad menyelesaikan dengan sisa waktu yang terbatas.

Mendung menggantung, gelap terselubung, kami keluar dari arena pondok menyusuri jalan sepi. Mendadak petir menyambar menggelegar, namun perjalanan harus tetap lancar. Kami berkejar dengan waktu, sore menjelang, Maghrib segera datang. Tetiba air dari langit bagai ditumpahkan tumpah ruah begitu cepat, menggenangi jalan mengalir ke selokan. Terus memenuhi selokan di pinggir jalan, parit, sungai penuh, hingga air tak tertampung lagi.

Banjir … banjir dimana-mana, jalan macet, kendaraan rendah mogok, kami terus berjalan mencari tempat yang aman. Kabut tebal menyertai tumpahan air hujan yang berebutan menghalangi pandangan. Sejauh mata memandang hanya kabut dan hujan. Jalan mobil perlahan-lahan, menembus banjir. Sholawat dan doa tersu kami panjatkan. Alhamdulillah mendekati rumah, hujan mulai perlahan, hingga akhirnya berhenti sama sekali. Tinggal hawa dingin menusuk hingga ke ulu hati, sepi.

Depok, 16 Agustus 2022

EDH