Oleh Fadlin, S.Pd

#Tagur hari ke-220

Batang hidungnya kembali menyeruak setelah sekian lama ia menghilang. Gelagatnya kini jauh berbeda. Ia lebih banyak diam. Wajahnya memucat dan tubuhnya tak seindah dulu. Setiap kalimat yang membuncah dari mulutnya sesuai dengan apa yang kutanyakan. Tak lebih dan kurang.

Kutemui ia di pantai sesuai dengan janjinya yang ia kirim melalui pesan WhatsApp beberapa hari yang lalu. Sesekali suara debur ombak yang menghantam bibir pantai terdengar jelas di indera pendengaranku. Kutatap wanita bertubuh tinggi putih itu dengan deraian hati tersayat. Aku telah berjuang lama untuk bisa memiliki hatinya, menunggunya dalam sekat harapan dan mimpi.

Aku mencoba mendekatinya lebih dekat. Aku menatapnya dengan penuh lirikan rindu. Tatapan matanya yang seindah bulan sabit kini tak lagi membias di wajahnya. Senyumnya yang selalu merekah kini tak lagi meruas di bibir indahnya. Lekuk tubuhnya kini tak seramping yang dulu. "Kau pasti penasaran dengan perubahanku." Ucapnya membuyarkan aku yang sedang menatapnya. Namun aku lebih terkejut lagi saat aku tahu ia sedang mengandung dua bulan.

Aceh Timur, 08082022