#TMG_11

The Heart of Pedagogy

(Loughran;2010/35)

Hari ini belajar tentang refleksi yang menyadarkan kami akan banyak hal. Membaca 2 sumber dari PDF dan jurnal merangkum beberapa yang kami dapatkan. Ini adalah hasil dari hikmah yang kami dapatkan.

Keseimbangan untuk mengajar dan belajar bagi seorang guru sangat dibutuhkan.Semakin tinggi kesadaran guru untuk melakukan refleksi terhadap pengembangan profesionalnya, semakin baik pula upaya pengembangan diri ditunjukan dengan perilaku profesionalnya.

Refleksi adalah memikirkan ulang proses apa yang membuat kegiatan belajar. Apa yang telah dilakukan komunitasnya. Sudahkah berhasil atau belum dan bermanfaat untuk bahan pembelajaran bagi rekan komunitas mengenai apa saja yang berhasil dan yang tidak dalam mengaplikasikan pembelajaran yang dilakukan.

Bagi kami, jurnal muhasabah sangat diperlukan dalam merefleksikan diri setiap hari.

Alur refleksi memiliki beberapa ragam diantaranya 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan ke depan). Ada pula metode 4F (Fact, Feeling, Finding, Future). Pun demikian dengan metode DEAL diawali dengan kalimat pemantik di awal tentang refleksi diri.Pun demikian dengan teknik 6 Topi yang diawali dengan hikmah apa yang bisa dipetik, perasaan tentang kegiatan, hal yang paling menyenangkan, hambatan yang dilalui, menceritak ide yang muncul, dan diakhiri dengan simpulan dari kegiatan yang dilakukan.

Bukan hanya itu, terdapat pula Reflective Story Board yang menggambarkan perasaan dan hikamh yang dipetik dari kegiatan yang dilakukan di atas papan cerita refleksi. Begitupun dengan teknik 4C ( Connection, Challenge, Concept, Change) yang menceritakan tentang ketrkaitan antar materi dengan peran yang diampu, melihat tantangan dan perbendaan antara materi yang diberikan , memiliki konsep atas kegiatan dan diakhiri dengan perubahan apa yang terjadi setelah mengikuti kegiatan.

Paling unik adalah ketiga model segitiga disuguhkan dalam refleksi. Menuliskan apa yang terjadi dalam gambar empat segitiga yang telah digabungkan. Teknik Model Driscoll itu menemukan pengalaman, perasaan, dan mencari hal yang baru serta mendesiminasikan kepada yang lain. Begitupun dengan model 4MAT yang menceritakan pengalamn yang telah dilakukan serta mendeskripsikan dan mencari hal yang belum diketahui untuk diimplementasikan di masa yang akan datang.

Beberapa manfaat dari refleksi adalah mampu memaknai pengalaman berdasarkan tujuan yang telah dicapai,proses yang dialami, tantangan yang dihadapi, pelajaran yang didapat). Pun demikian mampu memahami kelemahan dan peluang dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Serta mampu mengevaluasi atas pencapaian dan pengembangan diri dan tim.

Tentunya hal yang paling penting dalam refleksi kelompok adalah pengelolaan yang baik. Mengelola keadaan, menguasai materi, memiliki pemahaman psikologi yang tinggi, dan tentunya bijak menentukan kepputusan. Maka refleksi terbaik di sekolah adalah refleksi yang dipimpin langsung oleh kepala sekolahnya agar memudahkan dan menghadirkan iklim hangat di sekolah.

Betapa refleksi diri menumbuhkan kesadaran untuk mengetahui kekurangan agar ditingkatkan dengan optimal. Mengajar dan belajar menjadi satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan. Seorang pengajar yang baik adalah pemelajar sejati. Seorang pemelajar sejati akan mengambil hikmah dan menjadikan kelemahan sebagai pelecut motivasi dan tantangan sebagai peluang yang akan dihadapi. Menjadi guru yang sadar muhasabah (refleksi) akan lahirkan peserta didik yang jago beristifadah (mengambil hikmah).