Fitria Nur R

Kepala Sekolah SMP IT AL HANIF Cianjur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara Berfikir Supra Rasional untuk Pencegahan Perundungan di Sekolah

Cara Berfikir Supra Rasional untuk Pencegahan Perundungan di Sekolah

Cara Berfikir Supra Rasional dalam Workshop Pencegahan Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi

Ada yang berbeda dari workshop yang kami ikuti kali ini. Perjalanan yang membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam ke Hotel Grand Mercure Bandung menyimpan kisah tersendiri. Sejatinya grand opening Workshop Pencegahan Perundungan , Kekerasan Seksual, dan Intoleransi akan dilaksanakan pada pukul 16.00 WWIB, nyata berganti kegiataan dengan pemaparan materi Perencanaan Berbasis Data dan Pelatihan Cara berfikir Suprarasional.

Hal yang paling membahagiakan kami, manakala Dr. Raden Ridwan Hasan Saputra tampil di hadapan. Lelaki berkacamata tebal dan berpeci ini menyampaikan materinya dengan begitu santai. Beberapa pertanyaan pemantik dilontarkannya kepada kami para peserta yang setia menerima ilmu barunya.

“Bapak ibu, jika ada sekolah yang menyajikan gaji besar sekitar puluhan juta, akankah bapak ibu berpindah tugas dari sekolah yang sekarang bapa ibu bekerja?” tanyanya kepada kami. Sontak riuh suara eserta yang menjawab keinginannya untuk pindah ke sekolah yang menjanjikan gaji fantastis itu. Senyum simpul mengiringi pemaparannya dengan mengamini jawaban kami.

“Bapak ibu, jika shalat di rumah mendapatkan pahala 1 derajat, sedangkan shalat di masjid mendapatkan pahala 27 derajat, akankah bapa ibu pindah tempat untuk melaksanakan shalat di masjid?” pertanyaan lanjutannya menampar kami semua. Mayoritas dari para peserta tersenyum tak menjawab dan seolah menyadarkan kami semua. Pertanyaan pemantiknya membuka materi tentang cara berfikir suprarasional yang disuguhkannya.

Menurutnya dalam hidup senantiasa memiliki masalah yang tidak rasional namun untuk memecahkan masalah itu bisa dengan melatih cara berfikirnya otak di dada. Membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dengan otak di dada. Mengasah hati karena peran terbesar dalam kehidupan serta mampu

Tiga antena manusia yaitu

1. Hati untuk mendeteksi hal-hal gaib yang tidak terindera olehpanca indera.

2. Pancaindera adalah pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa, pengecap.

3. Akal mendeteksi hal yang terindera oleh pancaindera.

Menurutnya ada strategi lain yang lebih dahsyat untuk mencegah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi di sekolah, yaitu dengan mengolah kecerdasan hati. Manfaat hati cerdas untuk siswa demi mencegah perundungan dengan mengajarkan adab dan akhlak. Tradisi ‘sun tangan’ akan mentransfer energi positif. Proses adab dalam rangka memuliakan guru adalah proses mentransfer ilmu bagi peserta didik. Bahkan menurutnya penguatan karakter dengan memuliakan guru hendaknya dijadikan peraturan sekolah.

Namun demikian, tentunya untuk melancarkan program tersebut hendaknya kami selaku pendidik diharapkan senantiasa belajar sepanjang hayat dan rajin beribadah. Menurutnya mencegah perundungan bisa lebih mudah dilakukan jika guru/pendidik memiliki karisma. Karismatik bisa dicipta dengan proses amalan ibadah. 'Mun hayang peurah kudu perih' .

Cara berfikir suprarasional yaitu dengan berfikir postif dan berzikir lebih khusyuk. Berusaha membuat hati fikiran tenang demi menyelesaikan solusi dalam berbagai masalah. Mengasah hati dengan zikir dan mendekatkan diri kepada Allah.

Mendengarkan materi selama 45 menit, membuat kami para peserta terdiam dan merenung bermuhasabah akan diri. Merefleksikan diri atas apa yang terjadi dan mendedikasikan untuk berupaya lebih baik dan meningkatkan kualitas diri.

Bismillah. Terima kasih Pak, pemaparanmu menyadarkan kami akan keseimbangan cara berfikir akal dan hati. Cara berfikir tentang keduniaan dan ukhrowi yang hendaknya kami persiapkan secara matang. Betapa tidak mudah menjadi pendidik. Beban berat untuk memberikan penguatan karakter bagi peserta didik bukan hanya memfasilitasi keilmuan semata. Lebih dari itu, penguatan karakter menjadi hal utama yang hendaknya dilaksanakan.

PR terbesar bagi kami adalah bagaimana kami mampu berikan suri tauladan bagi peserta didik kami. Semoga Allah berikan kesempatan kepada kami untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Semoga Allah berkahi langkah kami. Izinkan kami mengabdi untuk negeri dengan cara kami. Bismillah tuk tiga hari ke depan, mengosongkan gelas demi mendapatkan ilmu baru yang lebih seru dan menderu. Bismillah.

Bandung, 7 Juni 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post