Teror
Teror (Nekat 4)
"Gimana, Le?" Tanyaku pura-pura sekaligus untuk meyakinkan diriku sendiri.
"Tenang ... nggak apa-apa, Bu. Beres pokoknya. Selesai!" Tian mengacungkan jempolnya sambil memasang wajah meyakinkan.
"Oh, ya sudah!" Aku pun menjawab pendek seolah memahami semua
"Eh, Bu! Tapi aneh lho. Ibu tahu nggak? Laki-laki itu ternyata yang tadi melihat kita terus di depan Klenteng Pasar Gede!" Serius Tino berkata padaku.
"Oh, ya? Jangan-jangan dia seperti para penipu yang lagi viral di medsos itu. Pura-pura tanya atau memberi tahu ban kita kempes. Eh ... nggak tahunya mau ngrampok!" Kataku curiga.
"Nggak lah, Bu. Jalannya cukup rame, pagi hari, lagi pula dia sendirian kita bertiga." Jawab Tian.
"Tenang, Bu. Kalau dia berani seperti itu, ini nih!" Sahut Tino sambil mengangkat lengan kanannya. Ditekuknya ke atas, telapak digenggam, sambil tangan kirinya menepuk bagian lengan yang menonjol seperti binaraga.
Memang meski badan Tino lebih kecil, tapi karena dia rajin berolahraga di Solo Fitnes Center, tak heran otot-ototnya pun terbentuk. Beda dengan Tian yang memang lebih gagah badannya meski dia tak serajin kakaknya untuk berolahraga.
Mobil melaju perlahan hingga jalan lingkar Siti Hinggil di Alun-alun Selatan. Masih banyak yang berolahraga dengan jalan kaki atau pun bersepeda mengelilingi area itu. Penjual jajanan pun juga masih terlihat ramai. Dari bubur kacang ijo hingga nasi liwet.
"Kita langsung pulang, Bu?" Tanya Tian.
"Ya, Le. Ibu mau istirahat dulu." Jawabku menjelaskan.
"Nah ... benar itu, Bu. Makan terus istirahat. Pasti cepat sembuh." Bersemangat Tian menanggapiku.
"Apalagi kalau sebelum istirahat makan brambang asem kerupuk romeo. Lenjongannya buat menghilangkan pedas dari brambang asem. Cocok banget itu, Bu!" Kata Tino menyemangati.
Perjalanan hingga sampai di rumah terasa lancar. Bahkan aku sudah mengabaikan laki-laki itu. Entah dia mau mengikuti kami atau ganti jalan lain, aku sudah tak peduli. Karena aku yakin, kedua anakku sudah siap dengan segala kemungkinan.
Bersambung ....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siapa lelaki itu ibu, ayo katakan, hehe ... keren konfliknya, lanjut bu
He he.. ga jd penasaran dong...
Tebakanku di episode depan rupanya... , jadi asyik nunggunya, nih..hehe
Hahaha ..blh tebak dulu p gr
Keren sll
Tx mom
Wah, dia ngikutin ga ya? Tapi kalau penasaran yo nekad hihi....
He he...nekat dia, say
Keren karyanya Bu Siska, sehat dan sukses selalu
Trmksh p Haji
Keren menewen bunda, lanjutkan. Salam sehat dan sukses selalu. Si embul tidak pernah keluar malam, eh semalam diajak jalan-jalan ceria luar biasa. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.Jangan lupa bahagia.
Wauw..bgtu ya Eyang. Pantas senyumnya mengembang. Hahaha ..
Siapakah dia.. penasaraaaan
Dia adalah....hahaha...
Kisah yang menginspirasi Bunda. Luar biasa
Trmksh p Tri
Mantap..kisah dengan setting solo ini jadi menarik diikuti..panggilan 'Le" juga muncul lagi..lanjutkan
He he...trmksh p Eko
Ibu Franciska yang mahir membangun cerita dengan dialog. Menawan.
wow.. itu baru hebat.. kisah keren oma cantik... hadapi, selesaikan... radio... semoga sehat dan bahagia selalu
Trmksh bunda Rasyida. Sht sllu
Tentu berbagai kemungkinan akan muncul dengan berbagai cara. Entah itu kebetulan atau memang direncanakan dengan strategi yang jalan. Semoga yang terbaik menjadi tujuan
mantap keren cadas... cerita keren menewen, embul ceria... salam literasi sehat sukses selalu bunda Siska bersama keluarga tercinta
Trmksh p gr. Sht sllu
Makin seru ceritanya Bunda Sisca, dditunggu lanjutan ceritanya. Salam sehat dan bahagia selalu.
Trmksh bunda
Makin mantap ceritanya. Semoga sehat dan bahagia selalu Oma.
Trmksh bunda Nanik