PERJUANGAN DAPATKAN 2 BOBA(31)
#Perjuangan dapatkan 2 gelas boba
Semburat merah diufuk timur pertanda mentari mulai laksanakan tugasnya menyinari dunia.Ahad pagi anakku dan Abinya berangkat kayuh onthel untuk gowes,seperti biasa aku sibuk perdapuran.Untuk menyiapkan sarapan, pagi ini menu sayur asem, pepes tenggiri dan mendol campa’an. Mungkin ada yang belum kenal campa’an adalah buah yang biasa dibuat keluwek tapi ini dimasak lalu diolah buat mendol, hm....seger rasanya.
Ting......tong.....ting.....tong suara bel sepeda di depan rumah, kubuka pintu ouh ternyata anakku dan Abinya sudah datang. Anakku cerita kalau sudah gowes sampai pantai Boom dengan jarak tempuh sekitar 5km di sana tadi ketemu Bu Sri teman Umi’e dengan suami dan anaknya yang kecil. Sarapan sudah siap ku ajak semua untuk menyantap menu sederhana yang tersedia.hm.....Alhamdulillah lihat mereka dengan lahap menyantap seneng rasa hati, hilang rasa lelahku berkutat di dapur.
Setelah sarapan Abinya berkebun memupuk tanaman di pekarangan rumah, Anakku memandikan hewan peliharaannya. Setelah dengan kegiatannya masing-masing kami duduk-duduk bertiga melepas lelah, kupancing anakku wouh kalau ke Ramayana...ada hotang dan boba sueger paling yo?
“ ya Mik, siap gowes.” Jawab anakku dengan semangat.
Saat itu waktu menunjukkan pukul 10.05 langsung aja berangkat setelah diberi uang.
Ternyata boba dan si hotangnya belum buka, rupanya gegara lockdown bukanya jadi agak siang.Pulanglah dia dengan tangan kosong, jarak rumahku ke ramayana sekitar 700m kalau pulang pergi berarti hampir 1,4 km. Satu jam kemudian anakku berangkat lagi dengan sepeda onthelnya ouh...ternyata si boba belum buka sebenarnya sihotang sudah bisa beli dia tapi tidak beli dia katanya nunggu Si boba sekalian, pulanglah dia masih dengan tngan kosong.
Pukul 12.15 berangkat gowes lagi dia dengan semangat wah rupanya kalau ada yang di inginkantak mengenal terik matahari, ouh ternyata belum berakhir perjuangannya karena dia Cuma bawa pulang si hotang si boba sudah buka Mik tapi belum matang tak tunggu sambil masuk Ramayana eh belum matang juga yah udah aku pulang dulu aja katanya.
Sebenarnya aku tak begitu suka dengan makanannya tapi untuk memberi semangat dan menyenangkan hatinya aku ikut mencicipi, hm...sensasinya dengan mozarela kesukaannya. Eit rupanya belum puas dia tepatnya pukul 13.10 dia pamit lagi.
“Aku berangkat ya mik, Assalamualaikum.? Rupanya masih ingin mendapatkan si boba dia.
“ ya hati-hati, ku iyakan saja lihat semangatnya.
Semangatnya kalau ada yang diinginkan bisa diacungi jempol. Gowes lagi dia dalam satu haridemi mengejar si boba dia mampu gowes 4 kali dengan jarak tempuh pulang pergi 1,4 km.
Bukan masalah makanannya di sini tapi perjuangan yang tak mengenal lelah untuk sebuah keinginan.
Semoga semangatnya untuk mengejar atau menggapai cita-citanya juga tak mengenal lelah. Terus semangat dan berjuanglah ya Nak. Semoga yang kamu cita-citakan tercapai, jangan lupa berdoa.
Banyuwangi, 3 Sept 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Bu... semoga sifat pantang menyerah dan putus asa terus ditanamkan agar berhasil dan sukses ke depannya. tetap semangat BU.
Terima kasih, Pak. Tetap semangat salam literasi.
Semangat, pantang menyerah.
Terima kasih atensinya Pak, semangat.Salam literasi.