Heni Riyani

Sejak dahulu ingin menjadi guru sekaligus penulis. Tak perlu menjadi guru hebat, jadilah guru yang paling dibutuhkan siswa. Dia adalah guru yang inspiratif dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bab 3 Hanum dan Rangga (Tantangan Menulis Hari Ke-215)

Judul buku : I am Sarahza

Penulis : Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra

Halaman : 23-48

Sub judul : Hanum dan Rangga.

Isi resumenya ;

Dalam sub bab berjudul Hanum dan Rangga mengisahkan tentang perjuangan Rangga untuk meloloskan CD demo rekaman lagu untuk kampanye Amien Rais sebagai calon presiden Indonesia.

Ia bertemu dengan Hanum untuk menyerahkan CD demo tersebut di gedung Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) lantai empat. Sesampainya di sana, Rangga menemukan Hanum yang sedang kalut karena pasiennya tak kunjung datang. Dari satu pasien bernama Arto yang akan mencabutkan giginya, Hanum berharap bisa lolos koas dan segera usai dari perkuliahannya. Lalu ia mewujudkan cita-citanya menjadi seorang reporter dan presenter TV.

Rangga pun lalu menyerahkan CD demo kepada Hanum dan mengatakan kalau semua itu gratis. Rangga justru menawarkan diri agar bisa cabut gigi demi membantu meredakan kegelisahan Hanum karena pasien bernama Arto justru menolak datang, bahkan hanya memeras uang Hanum saja.

Setelah mendengarkan demo lagu dari band Rangga, semua tim The Amien Rais Centre setuju dengan lagunya karena memang bagus dan sesuai selera yang diminta.

Lalu Hanum pun segera menangani gigi geraham Rangga dan mencabutnya dengan paripurna. Ini membuat Rangga senang dan bahagia karena ia bisa membantu Hanum lolos dari tugas koas dan giginya tak bermasalah lagi.

Pesta demokrasi usai, malam itu tanggal 5 Juli 2004 diumumkan hasil pemilihan presiden dan Amien Rais kalah. Ia pun segera menyampaikan pidato kekalahan di depan publik (concession speech).

Kekalahan sang bapak, membuat Hanum bersedih, demikian pula Rangga yang sudah ikut terjun berkampanye lewat lagu-lagu yang ditampilkannya.

Mengetahui kesedihan Hanum yang berlarut-larut, Rangga pun segera kembali menemuinya. Ia mengajak Hanum ke suatu tempat untuk menumpah rasa kesal dan emosi di dada. Sebuah sawah di tepian rel kereta dipilih Rangga untuk bisa melegakan perasaan Hanum kala itu. Mereka berdua bergantian berteriak meluapkan rasa dengan meraung sekerasnya. Kekecewaan di dada pun akhirnya hilang dan menjadi kelegaan di hati keduanya.

Hanum dan Rangga menemukan sebuah rasa kebersamaan yang mereka cari selama ini dan lima bulan kemudian mereka pun akhirnya menikah.

Ambarawa, 3 Agustus 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bun. Lanjuuut ..

03 Aug
Balas

Keren. Salam literasi.

03 Aug
Balas



search

New Post