Heni Riyani

Sejak dahulu ingin menjadi guru sekaligus penulis. Tak perlu menjadi guru hebat, jadilah guru yang paling dibutuhkan siswa. Dia adalah guru yang inspiratif dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bab 1 Overture (Tantangan Menulis Hari Ke-213)

 

*Judul buku : *I AM SARAHZA*

*Penulis : *Hanum Salsabirla Rais dan Rangga Almahendra*

*Halaman : 1-8*

*Sub judul :*Overture*

 

*Isi resumenya:*

Pada sub bab berjudul Overture ini mengisahkan tentang perjalan sepasang suami istri bernama Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra yang sedang menantikan buah hati mereka melalui proses inseminasi yang ketiga di rahim sang istri.

 

Di tengah badai salju, di kota Linz, tahun 2010, sepasang suami istri pun sedang berpacu mengejar bus. Bongkahan salju yang mengkristal di trotoar membuat sang suami terpeleset lalu ia segera bangkit berdiri kembali berteriak memanggil bus. Ia memberi kode kepada sopir bus agar menunggu istrinya yang masih berjalan pelan menuju bus. 

 

Rangga, sang suami nelihat istrinya berjalan sempoyongan berjibaku dengan tebalnya salju. Sepatu botnya pun terperosok sesekali. Saat sang sopir mengatakan agar     perempuan itu berlari, Rangga berkata bahwa istrinya sedang hamil sehingga berlari tak mungkin dilakukannya.

 

Tetiba Hanum, sang istri berhenti melangkah. Ia merasakan sekujur tubuhnya dingin, pipinya memerah, mulutnya kering, hidungnya meler, dan kupingnya mengeras bagai batu. Ia merasakan sakit perut yang teramat sangat. Mereka berdua berencana menuju Rumah Sakit Kinderwuensch alias Rumah Sakit Harapan untuk Punya Anak.

 

Hanum merasakan matanya berkunang-kunang. Terasa aliran darah merembes di belakang tubuhnya. Ternyata  hati itu datang siklus hadi bulanan. Rangga kecewa sekali, ia terduduk lemas di atas salju sambil menangkupkan kedua tangan ke wajahnya. Kata "menstruasi" bagai petir yang menyengat di salju yang beku. Ini merupakan inseminasi untuk kehamilan ketiga tetapi masih gagal bagi sepasang suami istri ini.

 

Hanum memukul perutnya tanda kecewa dan marah. Ia menyesal karena gagal kembali setelah banyak dana yang mereka keluarkan termasuk uang beasiswa suaminya.

 

Namun Rangga menguatkan hati istrinya dengan pelukan dan berjanji akan melakukan apa pun sampai berhasil mendapatkan buah hati. Ia yakin bahwa seorang calon manusia yang dituliskan di Lauhul Mahfuzh tengah menanti ditempatkan di rahim istrinya. 

 

Merasa terlalu lama menunggu, sopir bus pun memberi isyarat tak bisa lagi menunggu sepasang suami istri itu. Bus melesat dengan cepat meninggal mereka berdua. Rangga baru saja menyebut seorang  nama, Sarahza yang masih bersemayam di Lauhul Mahfuzh.

 

 

Ambarawa, 1 Agustus 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap dan keren

06 Aug
Balas

Mantap bunda. Lanjut berkarya. Sukses selalu

02 Aug
Balas



search

New Post