Mohammad Ihsan

Founder & CEO Gurusiana. Pemimpin Umum Media Guru Indonesia (MediaGuru). Pemimpin Umum Majalah Literasi Indonesia. Penggagas gerakan nasional Satu Guru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lungo Kaji (3) HOTEL BINTANG TUJUH

Lungo Kaji (3) HOTEL BINTANG TUJUH

Catatan Mohammad Ihsan, Gurusianer MediaGuru.

Saya pernah memasuki kamar hotel bintang 5 di Makkah. Yang di Zamzam Tower itu. Yang dari ketinggian kita bisa melihat ka'bah dan jamaah yang sedang thawaf mengelilinya.

Meski sebatas masuk doang, karena kamar itu milik jamaah lain, saya bisa membayangkan nikmatnya bermalam di sana. Kasurnya empuk. Ruangannya harum. Yang terpenting, lokasi hotelnya sangat dekat. Halamannya menyatu dengan pelataran Masjidil Haram.

Itu semua belum mampu menandingi kamar yang saya sebut hotel bintang tujuh ini. Mungkin baru melihat fotonya saja sudah bikin Anda auto pusing tujuh keliling. Padahal saya yang di sana berasa naik langit ketujuh.

Iya, itu penampakan kamar hotel kami pas berhaji tahun 2000. Cuma kamar kosong song song... nggak ada perabot sama sekali. Nggak ada lemari. Nggak ada meja. Hanya ada 5 kasur busa yang tidak seberapa tebal, tergeletak di lantai.

Ruangannya juga tidak luas. Diisi lima orang sudah pasti dempet-dempetan. Apalagi ada koper-koper besar di antara kasur-kasur yang sekaligus kami fungsikan sebagai pembatas.

Karena nggak ada lemari, kami bikin cantolan baju sendiri. Pakai tali tampar yang kami bawa dari rumah. Jadilah pemandangan seru tapi rada saru kayak di foto.

Kalau waktunya tidur, saya bisa memandangi aneka baju berkibar-kibar. Aromanya semerbak mengharumi ruangan. Mungkin itu yang membuat kami nyenyak semalaman.

Soal lokasi, jangan ditanya. Sangat dekat Masjidil Haram. Buka jendela kamar, pemandangannya langsung pintu masuk masjid.

Dengan layanan seperti itu, saya tidak pernah mendengar ada jamaah asal Indonesia komplain. Kamarnya kok begini begitu? Kurang ini itu? Nggak ada! Mungkin niatnya sudah diluruskan kala mau berangkat. Bahwa ke tanah suci itu niatnya ibadah. Bukan senang-senang atau pelesiran.

Sekarang hotel ala kadarnya seperti itu sudah nggak ada lagi di sekitar Masjidil Haram. Makkah berubah total. Hotel dan bangunan lama dirubuhkan. Diganti gedung menjulang hotel-hotel berbintang.

Meski demikian, andai harus mengulangi lagi, tinggal di hotel seperti itu lagi, asal bisa berhaji lagi, saya insyaAllah siap saja. Karena kuota haji saat ini antriannya panjang dan lama.

Kereta api Sancaka Surabaya - Yogyakarta, 15 Juli 2022

[BERSAMBUNG]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah

15 Jul
Balas

Subhanallah

15 Jul
Balas

Subhanallah

15 Jul
Balas

Masya Allah perjalan luar biasa. Kota suci selalu dirindu kumendan.

15 Jul
Balas

Masya Allah

15 Jul
Balas



search

New Post