Irfai M h

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Serigala dan Domba Buruannya

cinta selalu punya cara untuk mengubah karakter seseorang.

*****

Dari kejauhan, seekor serigala jantan menyaksikan kelahiran seekor anak domba betina. Sorot mata serigala begitu tajam. Tatapannya tidak pernah lepas sedikitpun dari anak domba itu. Setiap gerakan anak domba terekam kuat dalam memori serigala.

Setiap saat, dari pagi, siang, dan malam, serigala selalu memperhatikan anak domba dari kejauhan. Setiap kali melihatnya, timbul naluri pembunuh dalam diri serigala. Dia ingin segera menerkam dan memangsa habis domba betina itu.

Setiap embikan anak domba selalu terdengar oleh serigala. Serigala pun dengan sangat cepat mengetahui keberadaan anak domba. Bau khas anak domba yang tersebar melalui angin, tercium oleh hidung serigala yang sangat peka. Dengan cara itu, serigala bisa terus mengawasinya dari kejauhan.

Sesekali, serigala mendekati anak domba yang sedang sendirian. Anak domba yang polos, hanya bengong melihat serigala yang berdiri tegak dihadapannya. Tidak ada rasa takut sedikit pun terhadap serigala. Karena sering berjumpa, anak domba tidak sungkan untuk mengajak serigala bermain.

Anak domba tidak merasa dirinya sedang diawasi untuk dimangsa. Dia malah menganggap serigala sebagai teman baiknya. Saat anak domba menemui bahaya atau ancaman dari binatang buas, serigala selalu datang memberikan pertolongan. Bagi anak domba, serigala selalu menjadi pahlawan hebat yang senantiasa melindunginya, kapan pun dan di mana pun dia berada.

Setiap hari anak domba terus tumbuh dan berkembang. Dia sekarang menjadi domba yang berangsur dewasa dan cantik. Serigala semakin dekat dengan domba betina. Di antara keduanya, seolah tidak ada lagi jarak. Bagi serigala, domba betina itu seperti narkotika yang membuatnya kecanduan. Tanpa kehadiran domba itu, serigala menjadi gelisah tidak menentu. Seolah hidupnya kehilangan arah.

Serigala tidak bisa lagi jauh dari sang domba betina. Gerak langkahnya terikat kuat pada domba cantik itu. Rupanya, serigala jatuh cinta pada domba buruannya.

“Kenapa kamu ngga takut padaku?” tanya serigala pada domba betina.

“Kenapa aku harus takut? Aku percaya padamu,” jawab domba betina tanpa keraguan.

“Kamu tahu apa yang dimakan oleh kaumku kan?” serigala mengingatkan, bahwa domba adalah makanan bagi serigala.

“Iya, kaummu pemakan daging,” domba betina menjawab lirih.

“Aku punya darah pembunuh. Aku bisa saja membunuhmu” serigala menegaskan jati dirinya.

“Iya. Tapi kamu tidak akan pernah melakukannya. Aku percaya itu. Dan karenanya, aku tidak takut padamu.” Domba betina merasakan adanya cinta di hati serigala. Karena itu, domba sangat yakin, serigala pasti selalu menjaganya.

Sampai akhir hidupnya, sang serigala tidak pernah memangsa domba cantik. Yang terjadi malah sebaliknya. Dia selalu menjaga domba betina. Rasa cinta serigala jauh lebih besar dari naluri pembunuh yang mengalir dalam darahnya.

Dalam banyak kasus, cinta selalu punya cara untuk mengubah karakter seseorang. Mirip seperti berubahnya karakter serigala itu terhadap domba betina yang dicintainya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah cinta bisa merubah tujuan ya. Menurut saya insting hewan pemburu sulit sekali menjadi jinak walau tetap ada kekecualian. Ceritanya menarik sekali Pak Irfai. Top.

02 May
Balas

Setuju.. Itu yg sempat "terpotret" oleh saya. Sangat mungkin potret pak Yudha berbeda. Atau malah berkebalikan. hehehe..

02 May



search

New Post