Mengajar adalah aktifitas sehari-hari yang guru lakukan, mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, hal itu sah-sah saja dilakukan oleh seorang guru pada jaman dulu akan tetapi seorang guru harus membangun jiwa anak untuk mencari sendiri pengetahuannya. Guru berperan sebagai motivator, fasilitator, distributor, pelayan bagi peserta didik sehingga mereka akan bersikap kritis, membentuk pengetahuan, mencari makna dan mengadakan justifikasi.

Guru berkaitan erat dengan mengajar dan menulisl akan tetapi tidak semua guriy bisa menulis, dan tidak semua penulis itu adalah guru. Setidaknya keduanya harus melekat pada guru sehingga menjadi ruh sehingga mampu menulis kreatif, karya ilmiah, artikel, opini, PTK, puisi, pentigraf, pantun oleh jenis tulisan lainnya. Kemampuan guru penulis dapat memudahkan dalam mengasah kemampuan diri, talenta sehingga meningkatkan pangkat jabatan atau sekedar mengalirkan bakat, minat dan usaha dalam menulis tulisan yang bermakna.

Seorang guru bisa mengikuti lomba atau sayembara dalam hal literasi sebagai wadah untuk meningkatkan kreativitas dan bagi guru yang sudah memiliki tulisan yang bermutu dan sangat bagus untuk dipasarkan pintar-pintarlah mencari peluang dengan bekerjasama sama dengan media ataupun penerbit untuk dipublikasikan dan dipopulerkan seperti gurusiana ini.

Guru yang suka menulis tentunya memberikan. Dampak yang sangat positif dan signifikan baik bagi dirinya, peserta didik, lembaga bahkan ke masyarakat pada umumnya. Jika guru sudah menerbitkan buku akan memperoleh imbalan, baik dengan sistem jual beli maupun royalti bisa dibaca oleh anak-anak dan masyarakat tanah air. Guru yang suka menulis akan ditularkan hobinya kepada peserta didik sehingga mereka dapat dipastikan menjadi suka menulis seperti gurunya. Jika dalam suatu lembaga/sekolah/madrasah ada guru yang suka menulis sudah dapat dipastikan akan banyak peserta didik suka menulis dan suka membaca. Jika para guru terus meningkatkan minat membaca dan menulis maka hal ini tentu akan semakin baik untuk peserta didik. Oleh karena itu, belajar literasi tanpa henti akan menumbuhkembangkan kreatifitas kita sebagai literatur yang handal.