Libe Mart Cerita

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ingin Cepat

Ingin Cepat

Di luar masih gelap, matahari belum bangun dari tidurnya, Bu Dina sudah sibuk di dapur menyiapkan bekalnya ke ke kantor dan bekal kedua anaknya Doni dan Mira. Semenjak ditinggal suaminya begitu saja, entah ke mana perginya dan di mana batang hidungnya. Bu Dina berjuang sindiri membesarkan kedua anaknya. Karena Doni sudah kelas XII SMA, dan sudah memiliki SIM, maka Doni lah yang bertugas mengantar adiknya ke sekolah yang masih duduk kelas 4 SD. Sedangkan untuk pulang, Dina dijemput oleh ibunya.

Sambil menyiapkan bekal, ibu sudah memanggil Doni agar bangun. Ibu berpikir Doni sudah bangun Namun Doni tidak bangun juga. Sementara Mira sudah bangun dan siap. Mira membangunkan Doni, dan celakanya jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Doni segera melompat dari tempat tidur langsung bersiap-siap. Setelah pamit dan bersalaman dengan ibunya, Doni dan Mira berangkat

Di perjalanan menuju sekolah, Doni harus melewati beberapa lampu merah. Karena berangkat sudah terburu-buru dan takut terlambat, Doni melaju menerobos lampu merah. Mira sudah megingatkan abangnya agar menunggu sampai lampu hijau, tetapi Doni tidak mendengar. Benar saja, baru beberapa meter melawati lampu merah”priiiit, priiit”peluit polisi menghentikan motornya.

Polisi memeriksa surat-surat Doni, semua lengkap. Meski demikian polisi mengatakan harus memberitahukan ke orang tua walau hanya lewat telepon. Setelah polosi berbicara dengan Bu Dina, dan menasihati Doni, Doni diperbolehkan pergi ke sekolah. Di perjalanan Mira nyeletuk”Makanya Bang, kalau dibangunkan, cepat-cepat bangun. Tadi juga sudah dibilangin jangan menerobos lampu merah, malah di terobos. Mau cepat, malah lebih lambat karena kesalahan Abang.”

Doni hanya terdiam dan fokus mengendarai motor. Mira mencubit abangnya dari belakang.

“Dengar nggak Bang, malu tahu terlambat.” ucapnya kesal.

“Iya, iya edekku yang bawel, abang minta maaf, Abang juga malu terlambat tau!”

“Janji ya, Bang, nggak diulangi lagi!” ucap Dina dengan suara tegas.

“Iya, adikku sayang, ini sudah sampai di sekolahmu, ayo mau turun atau mau ikut ke sekolah Abang? Ujar Doni lembut. Dina pun turun. Setelah mencium abangnya Mira masuk gerbang sekolah dan menuju kelasnya. Sementara Doni melanjutkan perjalanan kesekolah. Sambil mengendarai motor Doni memutar otak untuk mencari alasan mengapa terlambat hari ini. Daripada pusing memikirkan alasan yang tidak-tidak, Doni memutuskan lebih baik mengatakan yang sejujurnya. Sampai di sekolah Doni melapor ke guru piket dan mengatakan yang sebenarnya. Guru piket mansihati Doni agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan harus menjaga nama baik sekolah. Setelah mendapat wejangan dan ijin dari guru piket hari itu, Doni pamit masuk kelas. Bjm. 310722

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Doni yang keren. Memang lebih baik jujur. Mantap, Bun.

31 Jul
Balas

Terima kasih Bunda Erna, salam sehat dan bahagia selalu

31 Jul

Crt keren penuh hikmah bunda

31 Jul
Balas

Terima kasih Bunda Sisca, salam sehat dan bahagia selalu

31 Jul

Alhamdulillah, akhirnya bisa komen. Cerita anak yang menari, sangat inspiratif Bu Libe Mart, sukses selalu

31 Jul
Balas

Terima kasih pak Rochadi, salam sehat dan sukses selalu

01 Aug

Asyik kisahnya,Bu. Anak sekarang banyak yg begitu. Bangun telat, buru -buru... Salam sehat dan sukses selalu.

31 Jul
Balas

Betul Bunda Cicik, Salam sehat dan bahagia selalu

31 Jul

Saya kok bahagia membayangkan kakak adik ini ya.. terbayang masa kecil dulu.. sukses selalu Bunda Libe.

31 Jul
Balas

Iya Bunda Musda, kadang kesal, tapi tetap saling menayangi. Terima kasih bunda Musda, salam sehat dan bahagia selalu

31 Jul

Hari ini saya ga bisa koment di blog Bunda hari ini, cerita Bunda Musda keren hari ini.

31 Jul

mantap keren cadas... cernak keren menewen, mengedukasi... salam literasi sehat sukses selalu bunda Libe bersama keluarga tercinta

31 Jul
Balas

Terima kasih pak Sugiharto, salam sehat dan sukses selalu

31 Jul

Keren dan inspiratif ceritanya Bu Libe Mart. Salam sehat dan sukses selalu.

31 Jul
Balas

Terima kasih Bunda Salamah, salam sehat dan bahagia selalu

31 Jul

Keren ceritanya mengandung pelajaran yang sangat bermanfaat. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.

31 Jul
Balas

Terima kasih Bunda Nanik, salam sehat dan bahagia selalu

31 Jul



search

New Post