Bekerja Versi Balita
"Sibuk" dan "bekerja" adalah dua kosa kata yang sempat bikin ngakak mendengarnya. Jika orang dewasa, anak usia sekolah atau remaja yang mengatakannya, mungkin tak ada lucunya sama sekali, tapi kalau seorang balita? Kalau nggak ngakak, mungkin minimal senyum dikulum mendengar dialog dan ekspresinya.
Hal pertama yang membuat tertawa adalah momen ketika mengatakannya dan konteksnya yang sangat tidak terduga. Bagaimana bisa seorang balita menolak ajakan ibunya untuk mandi dengan alasan sedang sibuk?
Kedua, dari mana seorang balita menemukan pemahaman dari jawaban dan alasan itu? Memang secara langsung dapat dipastikan, jika bukan dari copas dialog ayah bundanya dari mana lagi?
Dari situlah kemudian kita menyadari, sebagaiamana sudah sering diungkapkan oleh para ahli parenting dan psikolog, bahwa daya rekam seorang balita memang luar biasa. Tanpa disadari dalam keseharian orang dewasa ketika saling berkomunikasi masuk dalam memory mereka.
Ternyata memang benar bahwa orang tua dalam memberikan perhatian pada anak harus total, seperti slogan iklan deodoran legendaris, "Setia setiap saat".
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannya keren
Terima kasih, Bu Risma
Ulasan yang informatif Pak arif, salam sehat dan seukses selalu.
Salam sukses kembali Bu Libe, semoga sukses juga
Anak adalah peniru ulung orangtuanya. Maka harus berhati-hati dalam berkata maupun bersikap. Semoga sehat selalu Pak Nu.
Aamiin... Matur Nuwun, Bu Nanik, meski sudah yang ketiga kali momong Balita, tetap saja sepeti harus belajar lagi.
Aamiin... Matur Nuwun, Bu Nanik, meski sudah yang ketiga kali momong Balita, tetap saja sepeti harus belajar lagi.