Sepatu Lurah
Day 194
Tak terasa sudah dua minggu berlalu. Tahun ajaran baru dengan semangat baru mengawali kegiatan pembelajaran di kelas. Awalnya terasa melelahkan. Maklum sudah hampir dua tahu tahun tidak berdiri di depan kelas. Namun, bukan guru namanya kalau tidak bisa menyiasatinya.
Kini mengajar dengan banyak jam kembali menjadi rutinitas yang mulia menyenangkan. Siswa yang rindu bertemu guru, pun hsl yang sama guru yang rindu celoteh nakal siswanya, masuk ke kelas dengan semangat membara.
Hari ini, saya masuk ke kelas XII MIPA 4 yang lokasinya dekat dengan ruangan saya. Namun, sampai di depan kelas kok terasa ada hal yang aneh. Rasanya sepatu yang saya gunakan seperti tinggi sebelah. Benar saja, begitu melihat ke arah kaki, anak anak spontan mentertawakan saya. Sepatu kiri dan kanan ternyata beda pasangan. Lucu, bu teriak mereka. Lagi lagi bukan guru kalau nggak bisa ngeles. Saya bilang ini sepatu lurah. Tentu saja itu menjadi pertanyaan siswa. Saya bilang sepatu lurah itu singkatan dari luhur sebelah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih pak
He he he, keren Bunda. Pikirku ada lurah hadir ke sekolah. Subhanallah.
Menghadirkan lurah
Terima kasih admin
Wakakakkk...bs aja nih Enin