Miftahul Husna Nasution

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Primadona Di Bulan Ramadhan (Pakkat dan Toge Panyabungan)

Primadona Di Bulan Ramadhan (Pakkat dan Toge Panyabungan)

“Rindu dengan makanan ini kan, makanya pulang,”caption adik bontotku. Mbah facebook mengingatkan kenangan itu delapan tahun yang lalu. Makanan yang hanya ditemukan di bulan Ramadhan. Saat itu aku berada di pulau seberang, di tempat tersebut tidak ada makanan ditemukan disini. Warga Sumatera Utara tidak asing dengan nama Pakkat. Kuliner yang sangat banyak ditemui di bulanan Ramadhan. Biasanya ramai di jual saat di bulan ramadhan sebagai menu lalapan saat buka puasa. Pakkat merupakan makanan tradisional khas mandailing. Pakkat terbuat dari rotan muda yang dibakar. Waktu membakarnya pun tidak terlalu lama, sekitar lima menit, setelah batang rotan tersebut berwana kehitaman. Makanan ini termasuk dalam jenis lalapan.

Diantara kami bersaudara hanya aku yang menyukai lalapan ini. Rasanya ada seperti getir di lidah, tapi bagiku ini merupakan salah satu makanan terenak yang pernah aku rasakan. Ditambah lagi menggunakan cabe giling dengan perasan asam jeruk dan irisan bawang. Wah sungguh nikmat rasanya. Harganya pun sangat terjangkau, tiga atau empat batang dihargai sekitar sepuluh ribuan. Tidak hanya itu ada minuman khas yang aku senangi di bulan ramadhan, dan minuman itu merupakan primadona juga di saat bulan ramadhan. Minuman yang dimaksud adalah toge panyabungan.

Jangan salah tanggap toge panyabungan ini bukan toge atau kecambah yang berasal dari Panyabungan. Toge Panyabungan ini merupakan minuman yang memiliki rasa manis. Minuman tersebut sudah menjadi tradisi minuman saat berbuka puasa dan banyak diminati oleh banyak orang. Sepintas ketika melihat nya toge Panyabungan ini hampir mirip dengan es cendol, es campur maupun es dawet. Namun yang membedakannya adalah ragam jenis campuran minuman tersebut yang ada di dalamnya.

Tak hanya santan, gula merah cair, cendol, lupis, candil, ketan merah, ketan biasa dan tape yang menambah nikmat racikan toge Panyabungan itu. Minuman ini bisa disajikan secara hangat maupun dengan menggunakan es bagi penyuka dingin. Soal rasa jangan dipertanyakan, ketika beli satu kali maka akan ketagihan selanjutnya untuk membeli kembali, pastinya para penikmat kuliner ini dan banyak orang ketagihan. Para penikmat toge Panyabungan kini tak hanya etnis mandailing saja, melainkan berbagai etnis yang berada di Sumatera Utara seperti, Melayu, Jawa, Minang, Batak, dan lainnya. Toge Panyabungan ini seporsi dihargai sekitaran 10.000-15.000.

Sebenarnya yang menjual toge Panyabungan ini tidak hanya di bulan Ramadhan, di bulan atau di hari lain dia tetap berjualan. Hanya saja bagiku ada ke khasan tersendiri ketika minuman itu dijadikan ta’jil di bulan Ramadhan. Tidak susah payah harus mencari toge Panyabungan hingga ke Panyabungan di Medan telah ada menjualnya. Dan minuman ini juga bisa mengingatkan akan kampung halaman mereka. Nah yang perlu diketahui adalah ketika membahas kuliner, bagiku Medan merupakan kota unik yang dihuni oleh beberapa suku dan etnis. Ketika kalian menginginkan makanan khas seperti pakkat, toge Panyabungan pastinya bisa mencari di sekitaran Letda Sujono, Karya Sei Agul maupun Glugur, bahkan orang-orangnya pun menghuni di sekitar tersebut sehingga kita merasa sudah berada di kampung sendiri.

Begitu juga dengan makanan khas yang dari berbagai suku lainnya, seperti salak lauak (salak bule), lemang tapai, lontong gulai paku, dan lainnya kalian juga bisa mencarinya di sekitaran jalan Rahmadsyah, Puri, Amaliun, Sukaramai ataupun Denai, dan bahkan Jalan Bromo. Dan masih banyak lagi. Hal ini seperti sudah ter kapling sendiri.

BIODATA PENULIS

Seorang perempuan yang lahir dan besar di Kota Medan di tanggal 5 Mei. Saat ini beraktivitas sebagai pendidik di sebuah SMP swasta di Kota Medan tepatnya SMP Muhammadiyah 1 Medan. No handphone dan WA Insya Allah selalu aktif 081362296049 dan alamat email [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post