Mohammad Rahmat

M. ROHMAT Lahir disebuah Dusun yang bernama Sumbergirang Desa Jamberejo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karena Corona, Sidang Isbat Ramadhan Dilaksanakan Secara Berbeda - Hari ke 89

Karena Corona, Sidang Isbat Ramadhan Dilaksanakan Secara Berbeda - Hari ke 89

Bulan puasa Ramadhan akan segera tiba, hari apa, tanggal berapa, dimulainya, tentu kita harus menunggu hasil sidang Isbat penetapan  1 Ramadhan 1441 H yang akan dilaksanakan nanti sore, setelah ibadah Salat Maghrib.

Pelaksanaan sidang Isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama akan di gelar secara online, dengan skema yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hal ini sehubungan dengan kondisi merebaknya virus corona di Indonesia.

Sidang Isbat akan dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama, diawali dengan paparan posisi hilal awal Ramadan 1441 H oleh anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama. Paparan ini akan disiarkan secara live streaming melalui situs web dan medsos Kemenag.

Rukyatul hilal tetap dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Provinsi pada 23 April, saat terbenamnya matahari.

Kemenag menetapkan pos pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang tersebar di 82 titik pemantauan di 34 Provinsi di Indonesia.

Sidang itu diawali dengan pembacaan laporan olah Direktur Urusan Agama Islam tentang hasil rukyatul hilal dari seluruh Indonesia. Para tokoh ormas yang diundang bisa mengikuti dan berdialog dalam proses sidang ini melalui teleconference.

Setelah mendengar laporan dan masukan dari ormas, Menag akan menetapkan awal Ramadan 1441H, dan hasil sidang isbat akan diumumkan secara terbuka oleh Fachrul Razi melalui telekonferensi. Dengan begitu, media tidak perlu hadir di kantor Kementerian Agama dan menggunakan sambungan jarak jauh.

Bagaimanapun juga sebagai warga Negara yang baik, kita akan menunggu hasil keputusan pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementerian Agama Republik Indonesia tentang jatuhnya awal Ramadhan tahun ini, walaupun sudah ada beberapa Ormas ataupun kelompok masyarakat yang mempunyai pedoman sendiri dalam menetapkan awal Ramadhan.

Penetapan hasil sidang isbat 1 Ramadhan  biasanya menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyatul hilal. Hisab adalah metode yang mengandalkan perhitungan astronomis matahari, bumi, dan bulan. Metode hisab dilakukan karena sulitnya mengamati hilal dengan mata telanjang.

Rukyatul hilal adalah pengamatan langsung bulan sabit pertama (hilal) yang menandakan dimulainya 1 Ramadhan  Untuk melihat hilal, biasanya posisi bulan harus berada dua derajat di atas matahari.

Syarat lainnya adalah jarak elongasi dari matahari ke arah kanan atau kiri. Semakin lebar maka makin mudah melihat hilal dengan mata telanjang. Metode hisab dan hilal saling dukung menentukan hasil sidang isbat 1 Ramadhan 2020.

Kita sebagai warga Negara hanya bisa berdoa semoga sidang Isbat 1 Ramadhan kali ini bisa berjalan lancar, dan hasil keputusanya bisa diterima oleh semua pihak dan semua umat muslim di Indonesia ini.

Dan tentu harapan yang paling besar bagi kita adalah semoga pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan beserta amalan-amalan sunnahnya bisa terlaksana dengan baik dan lengkap, harapanya setelah Ramadhan yang penuh ujian ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, amiin.

Bojonegoro, 23-04-2020

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin ya Allah...Mantaab pak

23 Apr
Balas



search

New Post