Mohammad Rahmat

M ROHMAT Lahir disebuah Dusun yang bernama Sumbergirang Desa Jamberejo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur

Selengkapnya
Navigasi Web
Sejarah LITERASI

Sejarah LITERASI

Oleh-oleh Dari pelatihan Literasi di Lumajang

Materi Pertama yang disampaikan adalah Tentang Gerakan Literasi oleh KH.Abdul Wahab Ahamad, ada beberapa hal yang menarik yang disampaikan beliau antara lain bahwa pengertian Literasi itu sangat luas, tidak hanya seputar membaca dan menulis, tetapi Literasi itu cakupanya luas yaitu kemampuan dan ketrampilan dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah, jadi jangkauanya lebih konfrehensif.

Ada hal yang cukup menggelitik pikiran kami, dari apa yang disampaikan narasumber kali ini bahwa literasi Indonesia termasuk dalam katagori menyedihkan yaitu peringkat ke 60 dari Negara didunia, kita hanya diatas Negara BOSWANA sebuah Negara kecil di Afrika Selatan, ini hasil dari sebuah penelitian dari lembaga Penelitian dari USA tahun 2016, sebenarnya apa yang menjadi faktor-faktor penyebab Indonesia peringkatnya begitu rendah, padahal Indonesia banyak memiliki penulis-penulis handal semacam KH.Hasyim Asy’ari, Syeh Nawawi Al Bantani Syeh Ihsan al Jampesi dan masih banyak penulis handal dari Negara kita, tapi mengapa peringkat Literasi Indonesia begitu rendah. Sebenarnya kami kurang setuju dengan hasil penelitian tersebut.

Masih melanjutkan materi yang disampaikan Kang Wahab, bahwa ternyata Literasi sudah ada pada masa Arab Jahiliyah sebagaimana tercantum dalam qur’an surat Al Isro ayat 93, juga bisa dilihat dalam Qs Al-An’am 7, sama juga ternyata Literasi juga sudah ada di masa ahlul kitab sebagaimana tercantum dalam Qs.al A’rof 157.

Dan budaya Literasi juga berkembang pada masa Kenabian , bahkan Rosululloh juga memerintahkan para sahabat untuk mempelajari bahasa-bahasa selain Arab diantaranya adalah bahasa Persia, bahasa Habasyah dan juga bahasa Suryani.

Peran Juru Tulis Wahyu yang dimiliki Rosululloh juga menunjukan budaya Literasi juga sangat berkembang dimasa-masa turunya wahyu, bahkan setidaknya ada dua fase dalam memerankan Juru Tulis wahyu, yaitu

1. Fase Makkah diantara Para Sahabat yang menjadi Juru Tulis antara lain adalah Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Asshiddiq, Usman bin Affan, Umar Bin Khottob, Kholid bin said, Al-arqom dan beberapa sahabat yang lain

2. Fase Madinah, diantara para Sahabat yang menjai Juru Tulis wahyu adalah Kholid bin Zaed, Abu ayyub Al Anshori, Muawiyan bin Abu Sufya, Zaid Bin Tsabit dan lain-lain

Berlanjut………………

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, salam kenal Pak...

23 Jan
Balas

Menuliskan kembali apa yang sudah pernah kita dengar

22 Jan
Balas

semangat juga Bu, trima kasih atas Kunjunganya

22 Jan
Balas

terima kasih Bu, salam kenal juga

23 Jan
Balas

Semangat literasi

22 Jan
Balas



search

New Post