Mursyidah SAg

Mursyidah, S.Ag. Lahir di Kepala Hilalang 19 Juni 1968. Menempuh jenjang pendidikan dasar (SD) di Kepala Hilalang tamat tahun 1981. Melanjutkan ke MTsN Kepala H...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gulai Durian Mengkal
Ilustrasi diambil dari Google

Gulai Durian Mengkal

Hari menulis ke-212 (898)

#TantanganGurusiana

.

Gulai Durian Mengkal

(Cerpen Kuliner)

Oleh: Mursyidah

.

Kebun durian pak Ali berada di lereng bukit. Lokasinya cukup jauh dari perkampungan penduduk desa. Untuk mencapai kebun itu, pak Ali hanya bisa berjalan kaki menyusuri jalan setapak. Jika durian sedang tidak musim, jalan itupun jarang, bahkan tidak dilalui orang, sehingga jalan itu ditutupi belukar. Namun, pak Ali tetap semangat ke kebunnya, demi buah berduri yang nikmat itu.

Saat durian sudah mulai matang di pohon, pak Ali akan menjaga kebunnya. Dia akan membuat dangau untuk tempat berteduh dan bermalam di sana. Keluarganya yang perempuan, kadang-kadang juga ikut menunggui durian jatuh, saat siang hari. Namun ketika malam hari, hanya yang laki-laki saja yang diperbolehkan. Maklumlah suasana rimba, sangat berisiko bagi perempuan.

Suatu hari, pak Ali telat datang ke kebunnya. Sehingga, kebun duriannya 'dikuasai' segerombol makhluk lain yang juga suka akan buah berduri itu. Makhluk bernama kera itu, mengacak-acak semua pohon durian dengan memetiki buahnya sembarangan. Buah itu bergelimpangan di tanah. Buah yang sudah matang akan mereka makan bersama-sama, tetapi yang masih muda dan mengkal mereka biarkan saja berserekan. Jika tidak diambil manusia, esok harinya kera-kera itu akan datang memunguti buah itu kembali.

Pak Ali datang. Dia sedih melihat ladangnya sudah porak-poranda oleh gerombolan kera pengacau itu. Dengan prihatin dia kumpulkan sisa buah yang telah ditinggalkan. Untunglah istri pak Ali suka memasak, sehingga buah durian yang belum matang itu dia sulap menjadi masakan unik plus enak yang hanya hadir karena 'kebetulan' kera-kera berulah atau ketika dahan patah, alias durian runtuh. Masakan itu bernama Gulai Durian. Yuk, kita intip cara mengolahnya!

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah; daging durian muda 10-15 buji (mengkal lebih enak), daun katuk 10 tangkai, santan 2 gelas (dari 1/2 butir kelapa), bawah putih 2 siung, bawang merah 2 siung, cabe merah 2 buah, jahe 1 ruas, kunyit 2 iris tipis, daun kunyit 1 lembar, daun kemangi 2 tangkai dan garam secukupnya.

Cara membuatnya adalah; cuci daging durian dan tiriskan. Daun katuk dan kemangi lepaskan dari tangkainya. Bawang putih dan merah diiris, begitu juga cabe. Jahe digeprek saja. Taruh santan dan bumbu di dalam panci, lalu masah sebentar sambil diaduk agar santan tidak pecah. Kemudian masukkan daging durian dan daun katuk. Masak hingga santan mendidih dan daging durian empuk.

Perlu diingat! Durian yang cukup tua, memasaknya sebentar saja. Jika lama, dagingnya akan hancur. Santan pun tidak boleh sampai mengeluarkan minyak.

Demikianlah cara membuat gulai durian muda/mengkal ala bu Rubi istri pak Ali. Selamat mencoba.

Pincuran Tujuah, 31072022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Uni. Sabana lamak rasonyo. Sukses selalu

31 Jul
Balas

Alhamdulillah. Bakawan jo samba lado tambah sero tu, Pak. Salam sukses juga.

01 Aug

Mantap ulasannya keren

31 Jul
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih, Bu.

01 Aug

Durian muda bisa disayur juga ya Bunda. Trimksh

31 Jul
Balas

Iya, Bu. Tapi saya belum pernah coba

01 Aug

Alhamdulillah, bisa tayang. Terima kasih, Admin.

31 Jul
Balas



search

New Post