Sahabat Terbaik (57)
"Kelihatannya ada hal penting yang mau disampaikan. Saya siapkan minum dulu ya Pak." Bu Marni hendak beranjak ke dapur.
"Tak usah Bu. Kita kan bukan orang jauh, jangan merepotkan." Ucap Pak Amin.
Bu Marni pun duduk di hadapan kedua tamunya. Hatinya tak tenang, dia merasa ada kabar yang sangat penting yang akan disampaikan. Netranya memandang keduanya dengan tatapan penuh tanya.
"Silahkan Pak. Ada apa? Kok hati saya tak tenang ya." Ucap Bu Marni. Pak RT dan Pak Amin saling bertatapan, sepertinya mereka bingung siapa yang akan bicara terlebih dahulu.
"Begini Bu...apa yang akan saya sampaikan bisa jadi berita bahagia namun bisa juga berita buruk." Akhirnya Pak RT bersuara. Bu Marni makin tak tenang mendengar ucapan Pak RT.
"Langsung saja Pak. Jantung saya sudah deg-degan dari tadi. Saya siap mendengar apapun beritanya." Ujar Bu Marni.
"Saya kebetulan tadi pagi melihat berita di TV. Di situ ada berita tentang terbongkarnya praktek perbudakan di sebuah perkebunan di daerah Sumatra Utara. Saat saya perhatikan gambar di TV, sepertinya saya lihat Pak Budi diantara para korban. Pas gambar itu diperjelas saya hampir yakin itu Pak Budi." Pak RT berhenti sejenak.
"Benar itu Mas Budi Pak?" Tanya Bu Marni tak sabar. Air mata mulai menetes.
"Wajahnya sangat mirip. Tapi bisa juga saya salah lihat Bu. Nah..ternyata Pak Amin juga melihat berita yang sama. Dia juga merasa itu Pak Budi. Pak Amin terus datang ke rumah saya melaporkan berita di TV." Lanjut Pak RT.
"Betul. Saya juga lihat gambar dan beritanya di TV. Orang itu mirip sekali sama Budi, tapi badannya sangat kurus dan dia kelihatan sedang sakit." Tambah Pak Amin.
Bu Marni tergugu mendengar cerita yang disampaikan Pak RT dan Pak Amin. Berita yang sungguh melegakan bila itu benar adalah suaminya yang menghilang sejak dua tahun lalu.
"Kami ke sini mau izin melapor ke pihak kepolisian. Memastikan itu Pak Budi atau bukan yang jadi korban perbudakan. Bila Bu Marni mengizinkan kami langsung ke kantor polisi. Kami minta bukti fotokopi KK, KTP, dan foto Pak Budi kalau ada." Terang Pak RT.
"Semoga itu benar Budi sahabatku. Apapun keadaannya, Alhamdulillah dia masih hidup." Ucap Pak Amin dengan lirih.
"Ya Pak Terimakasih. Semoga memang dia suami hamba, ya Allah." Bu Marni menghapus air mata dengan sudut jilbabnya. "Saya akan cari dulu ya Pak." Bu Marni beranjak ke kamar dan mengambil sebuah tas dari dalam lemari.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Makin asyik dan seru kisahnya mbak.. Lanjuuut.. Sukses selalu
Terimakasih support dan apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia selalu Pak Burhani.
Syukurlah ada kabar. SMg benar suaminya. Ayo, saya bantu cari berkasnya, Bun hehe....
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan sukses selalu untuk Bunda.
Alhamdulillah keren karyanya, Barokallah Bu Nanik
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan sukses selalu Pak Haji.. barokallah.
Semoga benar suaminya. Kok aku degdegan ya. Keren kisahnya.
Terimakasih sudah hadir. Semoga sehat dan sukses selalu untuk Bunda.
Mantap surantap bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Terimakasih sudah SKSS Pakde. Semoga sehat selalu dan tambah sukses ya Pakde.
Cernak yg inspiratif bunda. Luar biasa
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.
Wuih seru banget Bunda...hmm..geram juga jadinya..ada perbudakan. Ngeri ya Bunda.
Terimakasih sudah berkunjung. Masih ada Bun meski tersembunyi. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda Fair.
Alhamdulillah..jejak pak Budi sdh ditemukan..
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat selalu Bunda.
Makin seru aja Bun
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat selalu.
Aduh, ternyata berita buruk tentang Budi. Penulisnya pintar, mampu mengajak pembaca untuk menduga. Lanjutkan
Terimakasih apresiasinya Pak.
Keren kisahnya bunda Nanik, ditunggu lanjutannya bun. Semoga sehat selalu
Terimakasih apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.
Smga semua terang benderang. Sabar ya bu Marni
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan bahagia selalu Oma.
Mungkin Bu Marni bahagia karena suaminya yang selama ini dianggap hilang ternyata masih hidup. Makin menarik ceritanya, sukses Bu Nanik.
Terimakasih apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu untuk Bapak.
Kisahnya bikin emberebes..... Bund. Sehat selalu
Terimakasih apresiasinya Bunda. Semoga sehat dan sukses selalu untuk Bunda.
Ternyata masih seruu... Lanjuut, Bu. Salam sukses selalu.
Terimakasih apresiasinya Bunda. Semoga sehat dan bahagia selalu. Semoga sehat kembali Bun.
Ceritanya semakin menarik
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat selalu Bunda.
Semoga Pak Budi tidak apa-apa. Ditunggu lanjutan ceritanya Bunda Nanik, salam sehat dan bahagia selalu
Terimakasih apresiasinya. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.
Pak RT yang baik, selalu memperhatikan warganya.... Ditunggu lanjutannya Bu Nanik. Salam sehat selalu.
Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.