Nanik Wijayanti

Nanik Wijayanti lahir di Yogyakarta tanggal 20 November 1972. Bertugas di SDN Tanjung Barat 09, Jakarta Selatan sejak Desember 2023. Sebelumnya pernah mengajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sahabat Terbaik (60)

Sahabat Terbaik (60)

"Kenapa ibu nangis, ada apa." Asep bertanya pada Pak RT.

"Ada berita baik buat kamu. Bapakmu sudah ketemu, dia ada di Sumatera. Bapakmu sedang sakit ibumu diminta datang ke sana." Jawab Pak RT sambil memegang bahu Asep.

"Benar Bu?" Asep tersenyum senang dan hampir tak percaya dengan kabar yang baru didengarnya. Bu Marni mengangguk dan membalas senyum Asep. Segera Asep memeluk tubuh ibunya, keduanya lalu bertangisan dengan rasa bahagia. Pak RT yang menyaksikan adegan tersebut ikut terharu.

"Bagaimana Bu...kita balik ke kantor polisi sekarang. Saya sudah telepon Pak Amin, dia siap mengantarkan kita dan menunggu di tempat biasa." Ucap Pak RT.

"Baik Pak...saya siap-siap dulu. Saya belum sholat Dzuhur tadi ketiduran. Tunggu sebentar ya Pak." Ujar Bu Marni. Dia lalu menatap Asep. "Sep...kamu ikut ya. Sana ganti baju dan makan. Nina masih sama Bude Kanti, biar dia di sana dulu. Ibu mau sholat dan siap-siap. Kamu sudah sholat?" Asep mengangguk.

"Oh..iya Pak RT makan siang ya bareng Asep sambil menunggu saya sholat." Lanjut Bu Marni.

"Terimakasih Bu. Saya barusan saja makan sebelum ke sini. Silahkan Asep makan dulu." Tolak Pak RT.

Bu Marni bergegas untuk menunaikan sholat Dzuhur. Asep segera mengganti seragamnya dengan baju biasa lalu makan siang. Selesai Bu Marni sholat dan Asep makan, mereka bertiga kembali ke jalan raya menunggu mikrolet Pak Amin. Tak lama Pak Amin muncul dengan mikroletnya. Segera mereka naik dan mikrolet pun meluncur ke kantor polisi.

Di kantor polisi, petugas kembali menyampaikan berita bahwa salah satu korban memang bernama Budi Purnomo. Petugas itu memperlihatkan foto-foto Pak Budi. Melihat foto Pak Budi yang terbaring di rumah sakit dengan kondisi tubuh sangat kurus dan pucat, Bu Marni dan Asep menangis sedih.

"Suami saya kenapa bisa sampai begini Pak? Apa yang terjadi dengan dia?" Tanya Bu Marni dengan berurai air mata.

"Pak Budi, menurut kesaksian korban lainnya, dikerangkeng oleh pelaku karena mencoba melarikan diri dari perkebunan itu. Pak Budi gagal dan tertangkap oleh para penjaga lalu dipukuli dan dimasukkan ke dalam kamar khusus tanpa makan dan minum yang cukup. Kondisinya jadi seperti itu, sakit tanpa diobati." Pak polisi menjelaskan yang terjadi pada Pak Budi.

"Ya Allah. Sungguh biadab mereka. Suami saya sudah keluar uang untuk bekerja di Malaysia tapi ternyata...." Makin kencang tangis Bu Marni hingga bahunya terguncang.

"Sabar ya Bu. Pelakunya sudah ditangkap dan akan segera menjalani pemeriksaan. Kami minta ibu bisa datang ke sana untuk dimintai keterangan dan juga menemani Pak Budi di rumah sakit. Pak Budi masih sulit untuk ditanyai, mungkin karena kondisinya. Ibu bisa berangkat? Anggota kami nanti ada yang menemani." Petugas menjelaskan dengan rona ikut prihatin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cernaknya, Bunda. Salam literasi

06 Aug
Balas

Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.

07 Aug

Keren pisan mbak.. Berasa nyata.. Karena memang sering terjadi tenaga kerja Indonesia yang tertipu, saat ada iming2 kerja di luar negeri.. Lanjuuut. Sukses selalu

07 Aug
Balas

Terimakasih sudah hadir. Fakta yang masih terus terjadi entah kapan berakhir. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.

07 Aug

Ikut terharu bacanya. Kasus perdagangan manusia memang makin marak. Cerita yang keren, Bun.

08 Aug
Balas

Terharu. Kasihan Pak Budi. Semoga bisa bicara lagi. Keren kusahnya.

06 Aug
Balas

Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.

07 Aug

Cernak yg inspiratif bunda. Luar biasa

07 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu.

07 Aug

Cernak ini sudah yang ke-60. Menulis cernak cerbung ternyata Bunda master banget.

07 Aug
Balas

Masih jauhh dari master Bun. Masih bulepotan tulisannya..he..he.. terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda Fair.

07 Aug

Cernaknya selalu keren Bu. Sukses selalu untuk Ibu

07 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak. Sukses selalu untuk Bapak.

07 Aug

Apik kisahnya. Trafficking di perkebunan yang teralur menegangkan. Ternyata berita bagusnya , pak Budi sudah diketemukan. Lanjutkan

06 Aug
Balas

Terimakasih untuk apresiasi dan supportnya. Semoga sehat dan sukses selalu untuk Bapak.

07 Aug

Keren kisahnya bunda Nanik, sekarang piawai mengelola imajinasi. Semoga sehat selalu

07 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya. Belum Bun masih awam, masih harus banyak belajar. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.

07 Aug

Waduhhh ..kasian bgt p Budi. Tenang b Marni, sgra ikuti petugas jmpt beliau. Lanjuuutt bund

06 Aug
Balas

Terimakasih sudah berkunjung Oma. Semoga sehat dan bahagia selalu.

07 Aug

Kisahnya makin menyita emosi, semoga Pak Budi segera tertangani dan bertemu keluarga. Lanjut Bu Nanik

07 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu Pak Rochadi.

07 Aug

Ya Allah, kasian amat

11 Aug
Balas

Makin mantap bunda... Sukses atas cernak nya.... Salam sehat selalu...

07 Aug
Balas

Terimakasih sudah berkunjung. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.

07 Aug

mantap keren cadas... ulasan keren menewen... salam literasi sehat sukses selalu bunda Nanik bersama keluarga tercinta

07 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu.

07 Aug

Sedih sekali melihat keadaan pak Budi, semoga saja tidak terluka parah. Menarik seklai kisahnya Bunda Nani, ditunggu lanjutan ceritanya. Salam sehat dan bahagia selalu.

06 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya dan sudah berkunjung. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.

07 Aug

Keren kisahnya bu Nanik, sekarang piawai mengelola imajinasi. Semoga sehat selalu ya bu..

07 Aug
Balas

Terimakasih sudah berkunjung. Masih belajar Bun. Jauh dari sempurna. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.

07 Aug

Kasihan Pak Budi kena tipu. Cerita yang inspiratif. Salam sehat dan sukses selalu Bu Nanik.

07 Aug
Balas

Terimakasih apresiasinya Bunda. Semoga sehat dan sukses selalu.

07 Aug



search

New Post