Sahabat Terbaik (61)
"Kira-kira kapan berangkat ke sana Pak? Saya harus mempersiapkan dana dan segala sesuatunya terlebih dahulu." Ucap Bu Marni gamang. Di satu sisi dia ingin sekali segera bertemu dengan suaminya yang sedang sakit, namun di sisi lain dia bingung memikirkan biaya yang pasti sangat mahal apalagi harus meninggalkan kedua anaknya.
"Secepatnya Bu, agar kasus ini bisa segera dimejahijaukan. Kehadiran Ibu di sana pasti akan memberikan efek psikologis yang baik untuk Pak Budi. Bila Pak Budi sehat keterangannya akan sangat bermanfaat untuk penyelesaian kasus ini nanti." Tutur petugas yang didadanya tertulis nama Sudirman.
Pak RT yang melihat kegelisahan Bu Marni mengerti apa yang dipikirkan Bu Marni.
"Bu... mengenai biaya ke Sumatera nanti Insya Allah saya akan menggalang dana dari warga. Kalau untuk satu orang mungkin bisa dibantu warga. Soal Asep dan Nina biar kami yang menjaganya. Tugas ibu yang utama segera temui Pak Budi di sana. Pak Budi pasti merindukan kehadiran keluarganya." Pak RT memberikan solusi kepada Bu Marni.
Asep yang sedari tadi diam kemudian bicara menyemangati ibunya. "Ibu kalau mau berangkat nengok Bapak, Asep dan Nina gak papa ditinggal. Asep akan jagain Nina, ibu jangan khawatir." Asep memeluk ibunya erat dibalas Bu Marni dengan penuh kasih.
"Terimakasih Pak. Bapak sudah banyak membantu kami." Ujar Bu Marni pada Pak RT, kembali air menitik dari netra Bu Marni.
"Itu sudah jadi kewajiban saya sebagai RT, membantu warga semampunya." Ucap Pak RT bijak.
"Soal Asep dan Nina biar saya dan isteri yang menjaga. Mereka pasti mengerti bila harus ditinggal." Kini Pak Amin yang bicara.
"Kalau bisa besok atau lusa kita sudah berangkat ke lokasi. Saya akan menunggu kabar dari ibu untuk bersama ke sana." Ucap Pak Sudirman.
"Baik Pak terimakasih. Kami mohon pamit karena akan mempersiapkan keberangkatan Bu Marni. Secepatnya kami akan menghubungi Bapak." Pak RT menyalami Pak Sudirman, diikuti Pak Amin, Bu Marni, dan Asep.
"Saya akan menelpon bendahara RT agar segera membuat list sumbangan. Saya harap Bu Marni tidak keberatan dengan usul saya ini." Ucap Pak RT saat mereka dalam perjalanan pulang. "Semoga malam ini juga segera terkumpul dananya. Bila kurang bisa dibantu kas RT." Ujarnya lagi.
"Iya Pak. Sekali lagi terima kasih. Saya terus terang bingung, Bapak kan tahu sendiri keadaan saya seperti apa." Isak Bu Marni.
Saat tiba di rumah, ternyata Bu Yasmin sudah menunggu bersama Yuda. Tampaknya Yuda baru pulang sekolah.
"Assalamualaikum Bu Yasmin. Sudah lama menunggu?" Tanya Bu Marni.
"Waalaikum salam. Belum terlalu lama kok Bu. Maaf Bu Marni katanya dari kantor polisi? Ada kabar tentang ayahnya Asep ya?" Bu Yasmin bertanya dengan antusias.
"Iya Bu. Mari masuk dulu. Saya ke belakang sebentar ya Bu." Bu Marni menyiapkan minuman untuk tamunya. Yuda dan Asep berbincang di depan rumah. Yuda pun ingin tahu kabar ayahnya Asep.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Indahnyaa... harmony di tengah kegelisahan...
Keren menewen mbak.. Pesannya selalu asyik. Bagaimana kerjasama antar warga dan hubungan baik yang tulus antar sesama.. Pokoknya asyik.. Lanjuuut. Sukses selalu
Allah akan selalu menolong kita. Kisah yang apik, Bun
Keren ceritanya Bu Nanik Wijayanti, Barokallah
Alhamdulillaah, bagus ceritanya bu Nanik, sahabat terbaik, lanjutkan, sukses selalu ya bu
Cerita kehidupan yang keren bunda. Salam sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Lanjutkan bunda. Kakung gundul karena rambut rontok, si embul gundul karena dibotaki.
Menginspirasi bunda. Luar biasa
Cerita anak yang keren dan penuh hikmah bunda
Senangnya punya pak RT yang baik hati dan pengertian. Beban hidup berasa ringan jadinya jika dikelilingi orang-orang yang baik dan peduli. Lanjut bundaaa.
Kompaknya warga dalam penggalangan dana untuk yang mendapat musibah. Juga kesediaan untuk menjaga anaknya. Kisah fiksi ini apik bila dijadikan suritauladan dalam kehidupan yang sebenarnya. Lanjutkan
Lanjut bunda tambah keren dan menarik ceritanya
Si cantik sahabat terbaik
Warga yg luar biasa. Tanggap kesulitan tetangganya. Lanjut bunda
Luar biasa kekompakan warganya. Salut untuk Pak RT yang begitu peduli dengan kesusahan warganya. Sukses Bu Nanik, ceritanya siap diterbitkan dala buku cernak
Alhamdulillah selalu ada jalan menuju cita. Lanjut bund..salam sehat
Cerita anak yang luar biasa. Sukses selalu sahabat
Ceritanya semakin menarik Bunda Nanik, bersyukur warga mendalang dana. Ditunggu lanjutan ceritanya, salam sehat dan bahagia selalu.