Neli Wardani

Guru BK di SMA N 2 Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berguru pada televisi (Day 53)

Berguru pada televisi (Day 53)

Oleh : Neli Wardani

Pada postingan sebelumnya saya membahas tentang televisi sebagai ibu kedua bagi anak, yaitu orang tua membiarkan anaknya menonton televisi dengan tujuan agar anak menjadi anteng dan orang tua dapat melakukan aktivitasnya dengan aman. Adakalanya memang orang tua yang mengajarkan anak untuk menonton televisi, tapi ada juga karena hobby menonton televisi itu tumbuh sendiri dari si anak, meskipun orangtuanya sudah melarang dengan berbagai cara. Anak marah, ngambek sampai  mengamuk,  jika dilarang menonton. Tidak boleh di rumah, anak pergi kerumah tetangga untuk melepaskan kecanduannya menonton televisi. 

Kejadian ini mungkin banyak dialami oleh orang tua. Hobby anak menonton sudah tidak bisa dibendung lagi. Bahkan sehari-hari, berjam-jam, anak betah duduk didepan televisi menyaksikan acara-acara kesayangannya.

Pertanyaannya, kenapa anak begitu betah menonton televisi? Apa yang menarik dari televisi sehingga anak menyukainya?  Mari kita lihat, apa yang membuat anak betah dan suka  menonton televisi, dengan tujuan agar kita dapat membuat diri kita sebagai orang tua juga menarik dan disukai oleh anak-anak. Kita mungkin perlu belajar dari kelebihan-kelebihan televisi dan berusaha memantaskan diri agar dapat menyaingi televisi.

Ada beberapa kelebihan televisi yang patu ditiru oleh orang tua. Diantaranya adalah :

Pertama,  televisi itu selalu setia menemani. Televisi selalu siap menyediakan dirinya untuk ditonton sepanjang waktu tanpa mengenal lelah. Dia selalu ada setiap waktu, mulai dari pagi, siang, malam bahkan dinihari. Tayangan acara televisi tak pernah mengeluh, selalu siap sedia. Poin inilah yang perlu kita tiru ketika kita berhadapan dengan anak-anak kita. Disaat kita sibuk dengan pekerjaan kita, kita harusnya tetap menyediakan waktu untuk anak-anak kita, tanpa mengeluh capek, lagi repot dan sebaginya. Mau sesibuk apapun kita, anak tetap prioritas utama. Kita harus selalu siap sedia menyediakan waktu kita untuk anak, baik disaat suka maupun duka, baik siang maupun malam. Apabila orang tua bisa setia menemani seperti televisi, dapat kita berharap dia akan melirik kita sebagai pilihannya.

Kedua, tepat waktu untuk setiap programnya. Program-program yang sudah disediakan di televisi selalu on time. Tepat dijadwalnya dia akan mulai.  Hal inilah yang kadang-kadang agak terabaikan oleh orang tua. Ketika kita berjanji sesuatu kepada anak, kita lupa.  Seringkali janji kita tidak tepat sesuai waktu yang telah kita janjikan, sehingga anak kehilangan kepercayaan kepada orang tua. Ketika berjanji dengan anak, pikirkan dulu, kapan kita-benar-benar bisa memenuhinya. Tidak apa kalau agak lama, tapi memang sudah dijanjikan sebelumnya. Misalnya, anak minta dibelikan Pizza. Orang tua dapat berjanji dua hari lagi, semingu lagi atau sebulan lagi. Mungkin orang tua belum punya uang, atau memang sengaja tidak langsung memberikan setiap saat anak meminta dibelikan sesuatu, agar ia menyadari bahwa tidak semua yang dimaunya akan terwujud. Tetapi setelah deadline janji itu datang, orang tua jangan sampai mungkir janji, agar anak tidak kehilangan kepercayaannya. Jangan sampai kita kalah amanah oleh televisi yang “tepat janji”.

Ketiga, acaranya bervariasi. Sekali waktu ada film kartun, nyanyian, film animasi, film barat, film Indonesia, reality show dan masih banyak program lainnya.  Orang tua juga perlu menyediakan aktifitas dan permainan yang bervariasi di rumah atau di luar rumah. Jangan monoton. Tidak harus mainan yang dibeli, apalagi yang mahal. Tidak mesti pergi rekreasi ke tempat wisata yang jauh, cukup yang dekat tapi bervariasi. Ajak anak untuk melakukan permaianan yang ada di rumah. Jangan lupa, orang tua sekali-kali ikut juga. Tentunya ini akan mengasyikkan bagi anak.  Saat ada banyak kegiatan dan permainan yang bisa diikuti anak, maka kita bisa menarik perhatiannya dari televisi.

Keempat, menawarkan banyak pilihan, banyak chanel. Ada banyak channel yang bisa dipilih anak. Jika anak bosan melihat acara di salah satu stasiun televisi, ia bisa pindah ke channel lain yang lebih menarik perhatiannya. Tentunya hal ini akan membuat ia betah berlama-lama menonton televisi. Bagaimana dengan orang tua?  Orang tua cenderung memilihkan, tidak memberikan pilihan. Sebagai contoh, ketika akan memilih baju yang akan dipakai ke pesta,  kita cenderung memilihkannya, dengan tujuan agar lebih rapi, gagah atau cantik atau biar couple dengan orang tua. Padahal anak mungkin ingin menggunakan baju lain yang disukainya. Kalau memang baju yang dipilihnya layak dan dapat kita terima argumennya, kenapa tidak?

Nah, itulah beberapa kelebihan televisi yang dapat kita jadikan bahan pembelajaran. Kita harus selalu berusaha dan memaksimalkan diri untuk menjadi orang tua terbaik, agar dapat juga mewujudkan generasi terbaik.

#salamLiterasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hmm benar sekali bu Anel, ibu kedua tv ditambah hp menjadi teman setia. Kita ? Ini pertama yang tak setia

13 May
Balas

Terimakasih telah mengingatkan bu anel.. kadang karna kesibukan kita lupa anak pun butuh variasi bermain bersmaa orang tua

13 May
Balas

Sama sama bu erria...self reminder

13 May

Luar biasa

13 May
Balas

atau biasa di luar bu Likna? hehehe...

13 May
Balas

Siip

15 May
Balas



search

New Post