Mendung yang bergelayut di langit tidak menahan langkah ini untuk pergi ke Pantai Silumut, karena kami sudah janjian untuk kopdar alias temu kangen di sana.

Sepanjang perjalanan angin bertiup kencang, dingin terasa menusuk kulit menembuh jaket yang kukenakan. Sepeda motor yang kami kendarai beberapa kali sedikit oleng terkena hembusannya.

Untuk menghindari kencangnya angin, kami memutuskan melewati jalan alternatif melewati perumahan penduduk sehingga tiupan angin tidak begitu kencang. Tidak berapa lama kami pun sampai di Pantai Silumut.

Setelah memarkirkan sepeda motor kami mencari tempat untuk beristirahat. Di Pantai Silumut terdapat banyak gajebo yang terbuat dari bambu, gajebo tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Kami pun mencari gajebo yang tepat untuk berkumpul.

Angin masih bertiup kencang dan langit pun masih mendung, namun ombak tidak begitu besar. Berjalan menyusuri pantai sore ini terasa begitu syahdu. Angin yang bertiup memainkan gamis dan hijab yang kukenakan. Sesekali pasir menerpa pipiku. Sakit.

Sunset sore ini tidak begitu indah namun tetap sangat istimewa. Membawa bahagia di hati kami dalam jalinan persaudaraan.