Lebaran adalah saat yang paling tepat untuk menyambung silaturahmi yang terputus oleh jarak dan waktu. Meskipun media sosial telah mendekatkan semuanya namun pertemuan salam suasana lebaran terasa sangat berbeda.

Saat lebaran atau hari raya tiba, semua orang berlomba-lomba mengaku salah dan meminta maaf kepada siapapun yang ditemui, ayah, ibu, Tante, om, kakek, nenek, anak-anak, teman, kenalan, dan semua handai taulan.

Dan yang paling unik dan sering terjadi setiap tahunnya adalah tradisi ganti nama ketika lebaran tiba. Entah apa sebabnya, tapi hampir semua melakukannya, baik laki-laki maupun perempuan. Ini terjadi hampir di setiap kota di Jawa Tengah. Awalnya saya tidak mau melakukannya, tapi ya terpaksa karena sudah menjadi tradisi.

Jangan bingung, kamu mungkin juga melakukan hal sama dengan saya. Ngaku aja, tapi kalau gak mau ya udah.....Saya tinggal dulu, mau berlebaran ke rumah tetangga dulu.

"Assalamualaikum, Pak."

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, monggo mlebet (silahkan masuk)."

"Sugeng Riyadi, Pak"

"Oh, nggih...Sugeng Riyadi, Bu Zayyan."

"Eh, Mbah...Sugeng Riyadi."

"Sami-sami, putu....Sugeng Riyadi."

...........

Dilanjutkan dengan saling bermaaf-maafan ....🙏🙏🙏

Lebaran, 5 Syawal 1443 H

*Sugeng Riyadi = Selamat Hari Raya (Jawa)