SANDYAKALA DI PANTAI AMMANI
Aku selalu teringat, di pantai ini kita sering menghabiskan waktu sinambi menanti sandyakala. Bersama kita nikmati torehan tinta alam nan saga itu. Dalam hening, kau rengkuh tubuh ini dan kau hangatkan dengan peluk mesramu. Kugenggam tanganmu, pastikan kau selalu ada di sisi. Syahdu nian terasa, mengantar senja pulang berganti gelap. Langkah kaki di hamparan pasir nan bersih, tinggalkan tapak-tapak yang lalu hilang terkikis riak. Sandyakala itu selalu membuatku gagal melupakanmu. Swastamita yang teramat syahdu, beberapa jenak mampu mengusir risau dan gulananya hati.
Di pantai ini, kau pinta aku 'tuk menjadi permaisurimu. Kutatap teduh mata elangmu, mencari berkas kepastian di dalamnya. Lalu kutemui di balik tatapan penuh cinta dan kasih. Aku meleleh dengan kehangatan yang kau hantarkan bersama angin laut. Aku masih mencium aroma laut tatkala kau menarikku pergi meninggalkan garis pantai Ammani malam itu. Sembari melangkah, kutatap mata teduhmu yang indah memesonaku. Ahh, tak pernah ada kata jenuh bersamamu. Tak pernah ada kata bosan mendampingimu.
Senja ini aku kembali hadir di sini. Menikmati sandyakala seperti dulu. Langit itu masih langit yang sama. Namun corak saganya beragam rupa, tak pernah sama. Aku datang dengan seribu khayal berjumpa kau di sini. Di pantai dengan sejuta kenangan. Kenangan itu yang tak pernah lekang oleh waktu. Tak akan pernah dapat kulupakan. Saat sandyakala turun dan kudapati engkau mengulang swastamita syahdu senja itu. Namun bukan bersamaku. Ada dia yang lain kau rengkuh mesra membagi kehangatan. Sedang aku, bersama Isak tangisku ku sadar aku hanyalah satu bagian kecil dari perjalanan panjangmu mencari pelabuhan hati. Ahh, sampai kini tak kutemui cara untuk dapat melupakanmu. Seperti senja yang akan selalu ada meski langit tak lagi sama saganya.
#Tantangan Menulis Hari Ke-303
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ikut sedih..keren bund.
Hiikkkzzz.. sedih bun
Penuh diksi menawan semoga selalu tegar dalam kesedihan
Sabar ya bu. Si dia milik yg lain