REFLEKSI PEMBELAJARAN

#23

Bagaimana guru memfasilitasi murid untuk melakukan refleksi. Salah satu caranya yaitu memberikan daftar capaian-capaian yang dilalui pada serangkaian proses belajar. Capaian tersebut antara lain: Saya dapat menjelaskan perbedaan kebutuhan dan keinginan. Saya dapat menjelaskan alasan memilih yang diinginkan. Saya dapat menulis kata-kata sederhana. Saya dapat memahami arti atau makna kata-kata baru.

Guru juga bisa memberikan pertanyaan tambahan yang memandu murid. Misalnya pertanyaan berikut ini : apa saja hal yang mendukung kamu dalam mengerjakan tes ini? Guru dapat membantu dengan memberikan pertanyaan tambahan secara lisan. Apa yang membuatmu merasa mudah dalam menjawab soal-soal tes ini? Apa yang kamu lakukan sehingga kamu bisa menjawab? Guru hendaknya menciptakan suasana yang mendukung murid karena refleksi memerlukan keterbukaan murid baik pada diri sendiri serta gurunya.

Ingatkah kita tentang posisi kontrol guru? Apabila kita memerankan posisi kontrol penghukum atau pembuat rasa bersalah, maka murid akan sulit untuk terbuka dalam refleksi. Hal ini akan memicu murid merasa takut karena dimarahi oleh guru atau khawatir disudutkan oleh guru. Jika kita ingat akan disiplin positif maka restitusi merupakan proses refleksi. Adanya lingkungan yang nyaman dan budaya positif disiplin sangat penting mendukung kebiasaan refleksi.

Dalam kegiatan refleksi guru ridak boleh memaksa murid jika ia tidak mau menunjukkan hasil refleksinya. Jelas bahwa pelaku dan konsumen utama dari proses refleksi adalah diri sendiri. Murid akan menjaga prrivasi dari hasil refleksi yang dilakukannya. Guru perlu memilah pertanyaan-pertanyaan yang cukup disimpan dalam buku jurnal pribadinya. Namun ada pertanyaan yang bisa didokumentasikan dan dijadikan sebagai portofolio kelas.

Mengenali fase dimana kemampuan muird berada. Mungkin ada murid kita yang berada di fase C dimana kemampuan refleksinya masih di fase B atau A bahkan menuju fase D. Mungkin muird di fase A kemampuan refleksinya masih di fase PAUD. Jika hal ini terjadi maka guru hendaknya memfasilitasi murid tersebut dalam berefleksi dengan pertanyaan yang disesuaikan kemampuan murid. Apabila murid belum mencapai sesuai fasenya maka diperlukan bimbingan guru menuju kemampuan sesuai fasenya. Murid yang melampaui fase yang diharapkan maka peru difasilitasi oleh guru agar tetap berkembang dan sesuai kebutuhannya.

Guna memfasilitasi murid dengan kemampuan di jenajang yang berbeda maka guru dapat melihat video materi refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di PAUD. Di jenjang SMP dapat melihat video refleksi sebagai bagian pembelajaran di SMP-SMA/SMK. Ingatkan kita sebagai pendidik akan kebiasaan refleksi yang sudah dilakukan selama ini. Apakah kegiatan refleksi yang dilakukan dengan perkembangan murid? Apakah lingkungan belajar sudah mendukung? Apa yang sudah kita perbaikai untuk mendukung muird kita menjadi pembelajar yang mandiri dan memperoleh manfaat dari kegiatan refleksi?