REFLEKSI PEMBELAJARAN SMP,SMA/SMK

#24

Reportase selanjutnya akan mengulik tentang refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di SMP, SMA/SMK. Perlu diingatkan kembali apakah sebagai pendidik kita rutin mengajak murid untuk melakukan refleksi di kelas? Mengingat bahwa refleksi erat kaitanya dengan dimensi mandiri pada profil pelajar Pancasila. Sebaiknya kebiasaan refleksi harus dibangun sebagai bagian dari pembelajaran di kelas. hal ini menandakan bahwa kegiatan refleksi bukan dilakukan karena kebetualan ada waktu, namun kita perlu mengadakan waktu untuk melakukan refleksi. Murid akan dapat belajar dari proses pembelajaran yang dilalui untuk pembelajaran berikutnya.

Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan saat memasukkan refleksi dalam kegiatan pembelajaran. Pertama, bagaimana membuat pertanyaan refleksi yang sesuai dengan murid? Kedua, kapan refleksi akan dilakukan? Ketiga, bagaimana guru memfasilitasi muridnya berefleksi? Jika kita bicara mengenai bagaimana membuat pertanyaan refleksi sesuai dengan murid maka hal ini disesuaikan dengan tahapan perkembangan murid.

Pada jenjang SMP atau fase D diharapkan murid dapat melakukan refleksi untuk memonitor kemajuan belajar, memprediksi tantangan pribadi, dan akademik yang muncul berdasarkan pengalaman belajarnya dan mempertimbangkan strategi belajar yang sesuai. Maksudnya adalah muird mampu mengaitkan hasil refleksinya ke dalam proses belajar sehingga pertanyaan refleksinya bisa mengacu kepada capaian pembelajarannya.

Misalnya metode berupa pertanyaan metode apa yang paling membantumu memahami topik ini? Kemampuan, kemampuan apa yang meningkat atau baru kamu dapatkan saat melakukan proyek ini? Target, apa target yang mau kamu capai pada pembelajaran selanjutnya? Rencana, apa yang akan kamu lakukan untuk mencapai target tersebut?. Bantuan, bantuan apa dari guru yang kamu butuhkan untuk mencapai target tersebut?

Selanjutnya menuju ke jenjang SMA/SMK disebut fase E dan F. Murd diharapkan dapat melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru dan orang dewasa lainnya. Salah satunya yaitu merefleksi informasi karir yang akan dipilihnya. Harapanya murid mampu mengaitkan hasil refleksi untuk menunjang karir di masa mendatang. Maka bentuk pertanyaannya dibuat untuk menggiring murid dapat melakukan analisis karakteristik, keterampilan, mencari umpan balik, merefleksi umpan balik dan mengembangkan dirinya.

Pertanyaannya berupa: sebutkan tiga hal yang mencerminkan diri saya dari hasil proyek ini, saat mengerjakan proyek ini, keterampilan apa yang bermanfaat untuk karir yang akan ditekuni dan adakah yang akan ditekuni lebiih lanjut?,bagaimana pendapat teman kelompok tentang dirimu saat bekerja dalam kelompok?, dari umpan balik temna, apa yang kamu pelajari mengenai kelemahan dan kekuatan dirimu?, serta adakah yang ingin kamu pperbaiki dari kelemahan tersebut?.

Tahapan dari setiap fase ini akan menjadi acuan untuk membuat pertanyaan refleksi. Pertanyaan refleksi dapat dikaitakan dengan materi yang dipelajari di kelas. Contohnya mengaitkan pertanyaan refleksi dengan aksi yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan sekitar saat mempelajari tentang pemanasan global. Tahapan alur perkembangan setiap fase ini sebagai acuan dalam membuat pertanyaan refleksi. Guru dapat memanfaatkan respon murid terhadap pertanyaab refleksi sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan kegiatan belajar di kelas.

Respon murid dalam menjawab hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran atau bantuan yang mereka harapkan dari guru sehingga hasil refleksi ini bisa menjadi pertimbangan kita untuk membuat strategi pembelajaran di kelas. Setelah membuat pertanyaan refleksi lalu kapan refleksi akan dilakukan? Tunggu ulasan esok hari.