Terjebak Hujan
Terjebak hujan di kedai makan.
Kilat menyambar, cahaya cepat begerak disertai suara menggelegar. Buru-buru ku percepat langkah berlari mencoba berteduh takut kalau-kalau kilat itu menyambar. Tiba-tiba gemuruh rintik hujan pun turun. Mula-mula tetesen kecil lama kelamaan hujan semakin deras. Sepertinya air ditumpahkan dari langit.
Kupesan pisang bakar keju dan teh thai sebagai pengganjal perut sambil menunggu hujan reda. Tetapi hujan malah semakin deras. Air di bawah meja kursi tempatku berlindung semakin banyak. Kuangkat kaki ke atas penopang meja.
Hujan belum juga berhenti, meski makanan dan minuman sudah habis tiada sisa. Gelap mulai npak di pandangan, dan hawa dingin juga mulai menusuk kulit.
Masih ku terpaku memandangi genangan air yang semakin banyak ah tak bisa ku taruh kaki ku ke bawah lagi bahkan celana harus ku gulung.
Payung tak ada, jas hujan apalagi, jaket pun tak pakai. Sabar...sabar...sabar menanti. Hujan itu karunia, hujan itu berkah. Mungkin Allah ingin aku bisa lebih bersyukur dan sabar dalam menerima setiap keadaan. Ya Allah, tak pantas aku mengeluh, karena semua pasti ada hikmahnya.
Hujan kini mulai berhenti, lampu taman menyala begitu indahnya. Subhanallah suasana jadi segar dan cerah adanya. Akhirnya ku akhiri tulisan ini dan aku akan beranjak pergi.
Edisi terjebak hujan 10/12/2018.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
indahnya hujan ngeyup warung sip, Bun. Ok
Njih pak Tanto, syahdu. Suwun njih kerso mampir, barakallah.
Ngiyup ya buu
Njih bu Dyah, ngiyup sambil nulis. Terimakasih, barakallah.
Hujan yang membawa berkah tulisan
Weh, jadi malu bun, latihan nulis. Terimakasih, barakallah.
Belum sampe rumah ya Bun?
Belum bun, masih satu hari perjalanan. Terimakasih sudah mampir, barakallah.
Hujan anugerah, buktinya jadi tulisan, hehehe. Sukses selalu dan barakallah
Alhamdulillah bun, berlatih dan berlatih terus. Terimakasih sudah berkunjung, barakallah.
Terjebak hujan pun menjadi cerita..Luar biasa Bu Rita...Semoga selalu sehat dan menginspirasi...
Daripada bengong bu Rini, iseng nulis hehehe. Terimakasih lunjungannya, barakallah.
Segar dan ceria lagi, Bu. Asyiknya refreshing...
So pasti happy after ever, thanks bu Filafor your visit, barakalah.