Anak harus pulang
Sofiawati
Tagur 13
Sejak masa korona dulunya, anak-anak mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi semuanya membutuhkan paket internet. Semua pembelajaran melalui daring, sehingga orangtua harus mengeluarkan biaya paket yang tidak murah. Jika anak mereka ada pada masing-masing tingkatan, orangtua harus ekstra , apalagi jika HP hanya satu, sehingga HP harus dipakai bergantian.
Aku dan suami melihat keadaan ini, mencoba membantu karena kasihan melihat kondisi orangtua yang tidak semuanya mampu dalam membeli paket internet, dengan membuka akses wifi gratis buat mereka. Bahkan jika mereka ujian, aku sediakan kursi kuliah tetapi jumlahnya aku batasi, hanya boleh berkisar 1 - 10 orang saja. Alhamdulillah walau kecil tetapi cukup membantu. Begitu juga ketika ada tugas, para siswa dan mahasiswa juga datang mengerjakan tugas mereka. Karena di rumahku ada Paud, ada fasilitas mainan di depan rumah, sehingga mereka bisa duduk di ayunan.
Saat ini ketika sudah tatap muka, ternyata jumlah anak - anak yang datang menikmati wifi gratis makin bertambah, karena memang wifi tidak pernah aku matikan. Tetapi aku perhatikan ketika sholat maghrib datang, mereka tidak beranjak pulang untuk menunaikan sholat maghrib. Aku sampaikan kepada anak-anak tersebut, bahwa jangan terlena ketika main HP, harus ingat juga kewajiban sebagai anak dalam membantu orangtua dan kewajiban menjalankan agama. "Jika kalian tidak pulang saat maghrib, maka dengan terpaksa wifi ibu matikan".
Mereka pikir aku hanya bercanda saja dan mereka tetap didepan rumah. Akhirnya aku dan suami sepakat untuk mematikan wifi gratis dari jadwal sholat maghrib ke isya. Alhamdulillah saat ini mereka sudah paham jika sudah mendengar azan maghrib, mereka langsung pulang dan kembali setelah sholat isya.
Semoga generasi ini juga mendapat perhatian dari orangtua mereka. Walaupun mereka diberikan wifi gratis tetapi mereka juga harus tetap memiliki karakter keimanan kepada pencipta-Nya. Memiliki nilai kejujuran dan kepedulian terhadap lingkungan mereka, terutama lingkungan keluarganya.
Pariaman, 8 September 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Uni.. Itulah efek teknologi, banyak yang akhirnya jadi lalai dan abai dengan ketentuan agama.. Sukses selalu
Iya benar Pak Burhani
Kereenn... Berbagi dengan sesama sekaligus mendidik karakter mereka. Mantap, Bun
Makasih bunda
Mantap ulasannya keren
Makasih bunda
Mantap Bun ulasannya
Makasih bunda
Alhamdulillah kepedulian ibu Sofiawati patut diapresiasi. Baarakallaahu
Terimakasih Pak Bambang
Luar biasa amal Ibu Sofi. Semoga dapat menginspirasi orang lain untuk beramal walau dalam bentuk lain. Sukses Bu
Terimakasih Pak Arif
Siip, Bu Sofi. Berbagi dengan yang bisa kita lakukan. Tak lupa juga mendidik mereka. Jempol.... Salam sehat dan sukses.
Benar sekali Bu Cicik
Luar biasa semoga tambah berkah. Salam literasi.
Makasih bunda
Lama gak berkunjung bu Sofiawati. Kabar sehat ya
Alahmdulillah sehat Pak
Wifi gratis, pasti banyak yang suka.. Amal jariyah nya juga berlipat... Sukses selalu bunda
Makasih Pak Mursalim
Kisah inspiratif Bunda Sofia, berbagi dengan apa yang kita miliki. Salam sehat dan bahagia selalu.
Makasih bunda
Luar biasa...keren sekali bunda. Sehat dan sukses selalu
Makasih Pak Sudi