Taufiku

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesesatan Belajar Menulis

Kesesatan Belajar Menulis

Pada tahun 2008, saya memliki keinginan untuk menjadi penulis atau setidaknya bisa menulis. Sebelum tahun tersebut keinginan itu mungkin ada, saya tidak tahu pasti kapan keinginan itu muncul. Saya menyebut tahun 2008 dalam tulisan ini karena pada tahun tersebut saya mulai mencari tahu bagaimana cara menulis?

“Andai punya teman seorang wartawan, saya akan belajar menulis kepadanya,” hayal saya waktu itu. Saya senang sekali membaca berita di koran. Tulisan yang disajikan dengan baik oleh wartawan. Karenanya, saya berpikir wartawan itu lihai menulis. “Saya akan menulis lalu akan diserahkan kepadanya untuk ditelaah,” pikir saya.

Sayangnya, waktu itu saya tidak memiliki teman wartawan sehingga tidak bisa belajar menulis kepada wartawan. Pencarian ilmu menulis berlanjut ke internet. Dengan mengetikkan kata “belajar menulis” di mesin pencari, pilihan situs yang memuat kata belajar menulis terpampang di layar. Satu persatu, saya membuka laman situs yang tersedia, lalu membaca tulisan di sana.

Diantara laman tersebut ada web yang menawarkan kursus menulis online. Kelas menulis yang bisa diikuti dari jarak jauh. Kelas berbayar ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu menggunakan yahoo messenger. Kegiatan bimbingan dimulai pukul 20.00 sampai dengan 22.00 WIB.

Waktu itu layanan internet hanya bisa diakses melalui komputer yang terhubung dengan jaringan yang disediakan PT. Telekom. Saya menggunakan internet di warung internet yang ada di kota. Jarak rumah ke kota sekitar 16 km. Sepertinya tidak mungkin malam-malam pergi ke kota untuk ngenet dan belum tentu juga warnetnya buka. Karena berbagai pertimbangan, saya tidak mengikuti kelas itu.

Penjelajahanku dalam dunia penulisan berlanjut ke ruang perpustakaan. Saya mencari buku-buku penulisan yang terselip di deretan buku di rak-rak perpustakaan. Ada beberapa buku yang saya temukan. Hampir semuanya berisi tentang penulisan jurnalistik.

Banyaknya waktu yang digunakan untuk membaca berbagai buku teknik menulis ternyata tidak membuat saya pandai menulis. Proses belajar menulis yang saya lakukan dengan terus membaca merupakan langkah yang kurang tepat. Proses belajar menulis yang utama ternyata bukanlah membaca. Hal ini saya ketahui setelah saya membaca rahasia menjadi penulis seperti yang tertulis dalam http://www.rumahliterasisumenep.org/2018/05/rahasia-mahir-menulis.html

Setelah tahu rahasia tersebut, saya mengubah cara belajar saya. Saya melakukan cara terbaik seperti yang berada dalam tulisan tersebut hingga keterampilan menulis meningkat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post