Oleh :Titik Suharyati

Tagur 179

*

Membaca judulnya pastilah pembaca berpikiran adanya peristiwa pembunuhan atau pun mistis. Benarkah begitu? Ingin tahu ceritanya, baca dan nikmati alur ceritanya berikut ini, dan semoga para pembaca dapat memetik hikmah dari proses pendalaman permasalahan yang tersaji dalam cerita.

Pagi itu, sebut saja namanya Ika (nama panggilan) sedang mengikuti acara kantornya untuk mengadakan program pengabdian masyarakat. Ika sebagai sekretaris memang selalu mengikuti program yang diadakan oleh kantor.

Meskipun bukan seorang dokter nama Ika cukup populer di setiap acara yang digelar kantornya. Meskipun tidak lagi muda, dengan usianya yang hampir berkepala 4 itu Ika masih sangat energik. Tubuh sintalnya sangat cocok dengan tinggi badan yang proporsional.

Siapapun yang berdampingan dengannya bisa dijamin tidak akan kekeringan karena Ika sangat supel dan mudah akrab dengan siapapun yang dikenalnya. Tidak menunggu waktu lama untuk akrab dengannya. Terutama dalam hal ini kaum Adam yang menjadi prioritas. Ia tidak akan sungkan, malu atau sejenisnya apabila sudah terlibat perbincangan dengannya gerakan tangannya sangat lincah dan super kreatif sekreatif kata-kata yang meluncur dari bibirnya yang selalu merekah walau tertutup masker.

Kondisi itulah yang membuat siapapun kaum Adam itu akan segera akrab dengannya. Apalagi kalau sudah saling tukar nomor handphone pasti akan terjadi kencan untuk ngobrol, makan bareng, dan bisa juga nonton bioskop.

Dalam hidupnya itulah yang membuat dia bahagia. Ia tidak akan peduli bagaimana orang menilainya. Ia tidak akan peduli apakah kaum Adam itu masih bujang atau sudah berkeluarga. Dia tidak akan peduli. Yang penting baginya, bagaimana dirinya bisa merasakan bahagia dan nyaman dengan pasangan kencannya. Apalagi pasangan kencannya adalah kaum Adam yang tajir dan berkelas bisa dipastikan kebahagian yang ia dapatkan dobel adanya.

Karena sifatnya itulah kebanyakan yang sudah tahu tentangnya akan hati-hati bersamanya. Hati -hati dalam bicara, hati-hati dalam bersikap atau tepatnya mampu membatasi diri agar tidak jauh terlibat keakraban dengannya. Mereka yang sudah paham tidak ingin menjadi mangsa barunya.

*

Berlanjut

Malamku Bapil, 08082022